Anies Ramal Ekonomi DKI Minus 2 Persen pada 2020

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 12:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meramal ekonomi ibu kota minus 2 persen pada tahun ini karena tertekan hebat oleh virus corona.
Anies Baswedan meramal ekonomi Jakarta minus 2 persen pada 2020 ini karena corona. (Courtesy of Pemprov DKI Jakarta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperkirakan pertumbuhan ekonomi ibu kota akan berada di kisaran minus 1,6 persen sampai minus 2 persen pada 2020. Namun, laju ekonomi diperkirakan membaik pada 2021.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menilai anjloknya perekonomian DKI Jakarta pada tahun ini tak lepas dari efek pandemi virus corona atau covid-19. Sebab, pandemi membuat pemerintah harus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menurunkan aktivitas, mobilitas masyarakat dan ekonomi.

"Supply dan demand mengalami penurunan yang amat serius akibat semua harus melakukan pencegahan terhadap penularan virus lewat pengurangan aktivitas," kata Anies di Musrembang Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 secara virtual, Selasa (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati ekonomi DKI Jakarta turun pada tahun ini, namun Anies bilang proyeksinya pertumbuhan akan bangkit pada 2021 dan 2022. Mengutip proyeksi Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Anies mengatakan ekonomi ibu kota diproyeksi akan mencapai 4,5 persen sampai 5 persen pada 2021.

Hal ini terjadi karena ekonomi perlahan pulih dari tekanan ekonomi akibat pandemi. "Jadi kalau tahun ini kita minus 2 persen sampai minus 1,6 persen, BI memprediksikan tahun depan kita bisa 5 persen sampai 5,4 persen," ucapnya.

Sementara pada 2022, Anies mengungkapkan laju perekonomian DKI Jakarta bisa lebih baik lagi dengan pertumbuhan mencapai 5,8 persen sampai 6,2 persen.

[Gambas:Video CNN]

"Artinya, kita mengalami kontraksi serius di 2020, tapi mungkin kita termasuk yang paling cepat untuk kembali ke dalam perputaran ekonomi karena kesiapan kita semua," tuturnya.

Untuk menopang pertumbuhan ekonomi 2021, Anies mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dana lebih untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Totalnya, mencapai Rp84,19 triliun atau naik 33,14 persen dari pagu APBD Perubahan 2020 Rp63,23 triliun.

"Diproyeksikan APBD 2021 itu berada di angka sekitar Rp84 triliun," imbuhnya.

APBD DKI sempat mengalami tekanan berat karena terdampak pandemi covid-19, di mana pemerintah perlu memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. APBD pun akhirnya diubah di tengah pandemi dari semula Rp87,85 triliun menjadi Rp63,23 triliun. 

Sebagai informasi, pada kuartal III 2020, ekonomi DKI Jakarta terkontraksi 3,82 persen. Secara kumulatif, ekonomi kota megapolitan itu minus 2,38 persen pada Januari-September 2020.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER