Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.205 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (22/12) sore. Posisi tersebut melemah 0,53 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.130 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.218 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi sebelumnya yakni Rp14.180 per dolar AS.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang melemah 0,08 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,15 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, won Korea Selatan melemah 0,41 persen, peso Filipina melemah 0,04 persen, rupee India melemah 0,12 persen, yuan China menguat 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,24 persen, dan baht Thailand melemah 0,33 persen.
Sementara, mayoritas mata uang di negara maju melemah terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,3 persen, dolar Australia melemah 0,46 persen, dolar Kanada melemah 0,13 persen, dan franc Swiss melemah 0,16 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan mata uang di dunia termasuk rupiah dipengaruhi oleh keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang mengesahkan stimulus tambahan sebesar US$1,4 triliun. Stimulus itu termasuk untuk bantuan kepada jutaan orang yang kehilangan pekerjaan di AS.
Selain itu, penemuan varian baru covid-19 juga berdampak negatif pada mata uang dunia. Hal ini membuat pasar pesimistis dengan pemulihan pascapandemi.
"Ini menyebabkan negara-negara seperti Kanada dan Hong Kong melarang perjalanan ke dan dari Inggris," ujar Ibrahim.
Untuk besok, Ibrahim memproyeksi rupiah masih bergerak melemah. Menurutnya, mata uang garuda akan bergerak dalam rentang Rp14.190 per dolar AS sampai Rp14.230 per dolar AS.