Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Dody Widodo menyampaikan utilisasi industri pada November 2020 telah mencapai 59,9 persen.
Ia mengatakan posisi tersebut masih di bawah target 60 persen hingga Desember 2020. Meski demikian hal tersebut menunjukkan kondisi manufaktur sudah lebih baik dibandingkan saat awal pandemi corona.
"Kami mempunyai target pada tahun ini Desember nanti minimal industri sudah bisa meningkatkan kapasitas utilitasnya mencapai 60 persen dibandingkan pada saat awal pandemi," ucapnya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat Rabu (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dody menilai peningkatan utilisasi di masa pandemi cukup berat bagi sektor industri karena sebelum pandemi atau pada Januari-Maret 2020 utilisasi industri sebesar 76,29 persen.
Sementara pada April setelah kasus covid-19 pertama terkonfirmasi di Indonesia, utilitisasi industri langsung terjun bebas. "Kita sempat turun sampai 20, 30-an persen utilitasnya," imbuhnya.
Menurut Dody, pelaku industri patut bersyukur sebab ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, pabrik-pabrik tetap diperbolehkan beroperasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dengan demikian utilisasi yang sempat mengalami penurunan hingga 30 persen secara perlahan kembali meningkat.
"Surat edaran menteri juga dikeluarkan untuk menegaskan bahwa industri tidak boleh berhenti, tetap berjalan dengan protokol kesehatan. Berapa surat yang dikeluarkan ada nomor 4, 7 dan 8. Jadi kami memastikan industri tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan dan tetap melaporkannya secara berkala," tegasnya.
(hrf/agt)