China-Uni Eropa Rampungkan Perjanjian Investasi Komprehensif

CNN Indonesia
Senin, 04 Jan 2021 09:45 WIB
China dan Uni Eropa menyelesaikan perjanjian investasi komprehensif pada Rabu (30/12). Perjanjian diyakini berdampak signifikan terhadap ekonomi kawasan.
China dan Uni Eropa menyelesaikan perjanjian investasi komprehensif pada Rabu (30/12). Perjanjian diyakini berdampak signifikan terhadap ekonomi kawasan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Anggi Kusumadewi).
Jakarta, CNN Indonesia --

China dan Uni Eropa telah menyelesaikan perjanjian komprehensif terkait investasi yang perundingannya telah berlangsung selama lebih dari tujuh tahun.

Mengutip CNN Business, negosiasi diselesaikan pada Rabu, 30 Desember 2020, melalui konferensi video antara Presiden China Xi Jinping dengan pejabat Uni Eropa.

"Uni Eropa memiliki pasar tunggal terbesar di dunia. Kami terbuka untuk bisnis tetapi kami terikat pada timbal balik, bidang permainan yang setara, dan nilai-nilai," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen melalui akun Twitternya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Komisi Uni Eropa menyatakan perjanjian tersebut berdampak signifikan pada perekonomian kawasan, membantu mempromosikan pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan akses pasar bagi investor Uni Eropa di berbagai sektor termasuk kesehatan, layanan keuangan, dan kendaraan listrik.

Komisi juga menilai kesepakatan yang didorong oleh Kanselir Jerman Angela Merkel itu juga akan memperjelas kewajiban pada BUMN China yang seringkali disubsidi secara besar-besaran. Termasuk, menetapkan aturan yang melarang transfer teknologi paksa.

Kendati demikian, berlanjutnya kesepakatan tersebut dinilai dapat merusak hubungan Uni Eropa dengan Amerika Serikat (AS) di masa yang akan datang. Pasalnya, AS telah menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan Uni Eropa dalam masalah yang terkait dengan China.

[Gambas:Video CNN]

Di Washington, banyak yang memandang kerja sama dengan Eropa adalah cara paling efektif untuk melawan praktik ekonomi China dan catatan hak asasi manusia negeri panda yang buruk seperti penindasan terhadap muslim Uighur dan kelompok etnis minoritas muslim lainnya.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden terpilih Joe Biden, menanggapi sebuah posting di twitter tentang perjanjian tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintahan baru AS akan menyambut konsultasi awal dengan Uni Eropa dan membahas kekhawatiran bersama terkait praktik ekonomi China.

(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER