LG Bangun Pabrik Baterai Listrik Rp142 T di Batang

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 12:08 WIB
Pemerintah RI dan LG menandatangani kesepakatan pembangunan pabrik baterai listrik di Batang senilai Rp142 triliun.
Pemerintah RI dan LG menandatangani kesepakatan pembangunan pabrik baterai listrik di Batang senilai Rp142 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan LG Energy Solution Ltd, perusahaan asal Korea Selatan, untuk membangun industri baterai listrik. Nilai investasi kerja sama itu mencapai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.

LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan tanda tangan MoU itu telah dilakukan di Seoul, Korea Selatan pada 18 Desember 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kerja sama disahkan, ia menuturkan pemerintah telah melakukan negosiasi yang cukup alot dan panjang kurang lebih setahun lamanya sejak 2019 lalu.

"Alhamdulillah dari berbagai dinamika tersebut, pada 18 Desember 2020 kemarin pemerintah Indonesia telah melakukan tanda tangan MoU dengan LG Group dimana LG Grup juga menggandeng beberapa perusahaan salah satu di antaranya Hyundai," ujarnya dalam keterangan pers tentang investasi baterai listrik LG Energy Solution, Rabu (30/12).

Selanjutnya, konsorsium LG LG Energy Solution akan bekerja sama dengan konsorsium BUMN.

Konsorsium tersebut mencakup MIND ID, yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk, bersama dengan PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PErsero) atau PLN.

"LG adalah salah satu pemain terbesar di dunia, mereka punya pasar dan teknologi, sedangkan Indonesia punya cadangan bahan baku yang luar biasa. Kalau ini dipadukan saya yakin investasi ini menjadi pemain terbesar di dunia," tuturnya.

Dalam kerja sama tersebut, ia mengklaim telah dicapai sejumlah kesepakatan menyangkut kerja sama dengan pengusaha nasional, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan tenaga kerja.

Tujuannya, agar investasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga pemerataan ekonomi.

"Dalam proses negosiasi yang kami lakukan, kami tekankan dalam MoU harus ikutkan pengusaha nasional di daerah dan UMKM. Jadi bukan hanya konteks kerja sama LG Group dan BUMN, tapi juga dengan swasta nasional, pengusaha nasional, dan UMKM," jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan jika nantinya kerja sama tersebut akan memaksimalkan peran tenaga kerja Indonesia. Kecuali, pada level manajerial dan teknisi yang memang belum ada di Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menuturkan jika sejumlah investor melirik kerja sama industri baterai listrik dengan BUMN. Selain Korea Selatan, proyek baterai listrik BUMN itu telah diminati oleh investor asal China dan dalam penjajakan dengan investor Jepang.

"Ada yang approach (mendekati) tapi masih belum sejauh dengan Korea dan China, ada dari luar juga. Kami juga melihat potensi dengan Jepang, tetapi untuk sementara masih Korea dan China," ujarnya belum lama ini.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER