Posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$135,9 miliar pada Desember 2020 kemarin. Itu meningkat dibandingkan dengan posisi akhir November 2020 yang sebesar US$133,6 miliar.
Kepala Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan peningkatan posisi cadangan devisa itu dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pajak.
BI menyatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menyatakan cadangan itu juga cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ia menambahkan cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga itu cukup memadai. Apalagi pada saat bersamaan, kondisi itu didukung respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.