BI Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi Minus 2 Persen pada 2020

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 17:39 WIB
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi secara bertahap dan percepatan laju baru terjadi pada 2021.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi secara bertahap dan percepatan laju baru terjadi pada 2021. (CNN Indonesia/ Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik akan berada di kisaran minus 1 persen sampai minus 2 persen pada keseluruhan 2020. Proyeksi ini turun dari ramalan bank sentral nasional pada pertengahan tahun ini sebesar 0,9 persen sampai 1,9 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi ini muncul karena bank sentral melihat bahwa proses pemulihan ekonomi Indonesia berlangsung secara bertahap. Peningkatan ekonomi diperkirakan baru terjadi pada tahun depan.

"Perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung secara bertahap dan akan meningkat pada 2021," ungkap Perry dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Gubernur, Kamis (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry memaparkan pemulihan ekonomi Tanah Air sejatinya sudah mulai terlihat, misalnya mulai ada peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat jelang akhir tahun. Begitu juga dengan keyakinan konsumen yang menanjak dan indeks manufaktur dari industri yang membaik.

Bank sentral juga melihat respons positif terhadap pemulihan ekonomi dari rencana pengadaan dan distribusi vaksin virus corona atau covid-19 dari pemerintah. Hanya saja, pemulihan ini tetap berjalan secara bertahap.

Hasilnya, kata Perry, baru terlihat pada tahun depan. Ramalan BI memperkirakan ekonomi akan melaju positif di kisaran 4,8 persen sampai 5,8 persen pada 2021.

"Ke depan, vaksinasi dan disiplin dalam penerapan protokol covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi proses pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

Perry turut mengingatkan agar prospek perekonomian domestik yang membaik itu juga didukung oleh berbagai kebijakan yang diarahkan untuk mendorong pembukaan sektor-sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-masing daerah.

Selain itu, pemerintah diharapkan tetap mengakselerasi stimulus fiskal kepada masyarakat.

Sementara bank dinilai perlu tetap menumbuhkan penyaluran kreditnya. Sedangkan BI sebagai regulator moneter dan makroprudensial akan tetap memberi dukungan melalui berbagai kebijakan, termasuk upaya mendukung digitalisasi sistem pembayaran dan UMKM.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi," tuturnya.

Revisi proyeksi BI ini sejalan dengan beberapa lembaga internasional lain. Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 1 persen pada proyeksi September 2020, kini menjadi minus 2,2 persen pada proyeksi Desember 2020.

Ekonom ADB untuk Indonesia Emma Allen mengatakan penurunan proyeksi terjadi karena rendahnya aktivitas dan moblitas masyarakat di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini juga merupakan imbas dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Tindakan pencegahan covid-19 telah menghambat pemulihan ekonomi. Ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih lebih lambat dari publikasi (proyeksi) sebelumnya," ucap Emma, beberapa waktu lalu.

Bank Dunia juga memiliki angka ramalan yang sama dengan ADB sebesar 2,2 persen bagi laju ekonomi nasional 2020. Namun, proyeksi itu turun dari 1,6 persen berdasarkan proyeksi September 2020.

[Gambas:Video CNN]

Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph van Doorn mengatakan revisi itu mempertimbangkan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seiring terus meningkatnya jumlah kasus covid-19.

"Akan tetapi, pertumbuhan diharapkan kembali meningkat pada tahun 2021, dengan perekonomian tumbuh sebesar 4,4 persen jika pembatasan mobilitas secara perlahan dilonggarkan," kata Doorn.

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER