Minat investor ritel terhadap saham di pasar modal meningkat tajam sejak pandemi melanda. PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan 45,54 persen pada 2020.
Kebanyakan dari investor baru dalam negeri ini adalah kalangan berusia hijau atau didominasi oleh mereka yang berusia 30-40 tahun.
Pun KSEI memprediksi tren akan berlanjut di 2021, namun salah satu kendala yang ditemui calon investor adalah kebingungan dalam membuka rekening saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Mengenal Saham sebagai Instrumen Investasi |
Oleh karena itu, CNNIndonesia.com merangkum langkah-langkah dalam membuka rekening saham sebagai berikut:
Sama seperti kala Anda akan menabung uang di perbankan, Anda perlu memilih bank sebagai otoritas yang menyimpan uang Anda. Dalam bursa, ini dikenal dengan sekuritas.
Melansir Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini terdapat 44 sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Setiap sekuritas menawarkan manfaat yang berbeda-beda, ongkos (fee) yang dikenakan kepada nasabah pun tak sama. Sehingga, sebelum menentukan sekuritas, Anda perlu mencari tahu berapa besar fee dan deposito minimal yang ditetapkan.
Bank tertentu juga sebetulnya menyediakan layanan integrasi dalam sistem perbankan, tanyakan fasilitas sekuritas ke bank menabung sehingga Anda bisa mulai menabung saham langsung dari bank masing-masing.
Setelah Anda melakukan riset dan memutuskan sekuritas yang dipilih, kini saatnya mempersiapkan dokumen yang diperlukan.
Selain mengisi formulir yang diberikan perusahaan sekuritas, Anda juga perlu menyiapkan KTP, buku tabungan atau informasi rekening bank, serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi Anda yang memilikinya.
Setelah mengirim data yang diminta pada pendaftaran, Anda tinggal menunggu persetujuan (approval) pendaftaran. Waktu menunggu bervariasi dari 3-7 hari kerja.
Setelah mendapat approval, Anda akan tercatat di KSEI sebagai investor dan mendapatkan Single Investor Identification (SID).
Setelah mendapat rekening saham, Anda tinggal mentransfer dana pertama ke rekening investor. Ingat, hanya transfer dana awal ke rekening atas nama Anda sendiri yang teregistrasi.
Setelah itu, Anda bisa mulai membelanjakan dana Anda di pasar modal.
Lihat juga:Mengenal Beda Saham LQ45 dan Blue Chip |