Cuma 39 Persen Orang AS yang Punya Dana Darurat US$1.000

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2021 10:25 WIB
Di Amerika Serikat (AS), hanya 39 persen orang yang memiliki dana darurat sebesar US$1.000 di masa pandemi covid-19.
Di Amerika Serikat (AS), hanya 39 persen orang yang memiliki dana darurat sebesar US$1.000 di masa pandemi covid-19. (AFP/Scott Heins).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan perencana keuangan Bankrate.com melansir hanya 39 persen orang Amerika Serikat (AS) yang memiliki dana darurat sebesar US$1.000 atawa setara Rp14,1 juta (kurs Rp14.100 per dolar AS).

Angka tersebut turun dari 2020 saat sebanyak 41 persen masyarakat AS menyatakan memiliki dana darurat lebih dari US$1.000 di tabungannya.

Sementara, 38 persen lainnya menyebut perlu meminjam uang, baik dari kartu kredit atau meminjam langsung dari sanak saudara jika harus mengeluarkan dana sebesar US$1.000 untuk keperluan dadakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keadaan genting tabungan darurat AS diperburuk oleh pandemi covid-19 dengan perbandingan hampir setara antara yang perlu meminjam untuk menutupi biaya US$1.000 dan mereka yang dapat membayarnya dari tabungan," kata Kepala Bankrate.com Greg McBride, dilansir CNN Business, Rabu (13/1).

Banyak keluarga dilaporkan yang awalnya dapat menabung, namun karena bekerja dari rumah atau keperluan hiburan dan transportasi, mereka jadi tereliminasi selama pandemi covid-19.

Sementara, jutaan lainnya kehilangan pekerjaan dan mengalami pemotongan gaji. Ini menaruh mereka ke posisi yang mengkhawatirkan.

Sedangkan, kelompok berusia tua cenderung mampu membayar pengeluaran yang tidak terduga.

Rincinya, hanya sepertiga dari generasi Milenial (berusia 24-39) yang memiliki dana darurat US$1.000. Sedangkan, 46 persen Generasi X (usia 40-55) menyatakan mampu.

Angka serupa berlaku untuk generasi Baby Boom (usia 56-74) dengan 45 persen dari total memiliki dana darurat lebih dari US$1.000.

Menabung untuk dana darurat paling sulit dilakukan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah. Hanya 21 persen dari mereka yang berpenghasilan kurang dari US$30 ribu setahun dapat menutupi biaya darurat dengan tabungan.

Sementara, 58 persen dari mereka yang berpenghasilan US$75 ribu atau lebih per tahun memiliki dana tersebut.

Meski begitu, banyak orang AS yang optimis pada 2021 ini. Laporan itu menemukan, 44 persen orang melaporkan bahwa mereka mengharapkan keuangan mereka akan membaik tahun ini.

Sebanyak 40 persen lainnya memproyeksikan situasi keuangan pribadi mereka akan tetap sama, sedangkan 14 persen lainnya memperkirakan keuangan mereka memburuk.

Kelompok lebih tua cenderung pesimis tentang masa depan. Hanya 28 persen dari mereka yang berusia 66 tahun ke atas memperkirakan situasi keuangan yang lebih baik tahun ini. Hampir dua kali lipat dari generasi Milenial yang 53 persen menunjukkan sikap optimis.

"Ketersediaan vaksin corona yang meluas membawa harapan akan keadaan normal yang kita semua harapkan dan optimisme bahwa tahun ini akan lebih baik untuk keuangan kita," jelas McBride.

"Bagi banyak rumah tangga, 2021 akan menjadi tahun upaya memperbaiki keuangan," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER