Tower Pemandu Lalu Lintas Penerbangan Rusak Kena Gempa Sulbar

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 15:08 WIB
AirNav Indonesia mengungkap kantor dan tower pemandu lalu lintas penerbangan di Bandara Tampa Padang rusak akibat gempa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
AirNav Indonesia mengungkap kantor dan tower pemandu lalu lintas penerbangan di Bandara Tampa Padang rusak akibat gempa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).Ilustrasi. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

AirNav Indonesia menyatakan kantor di Unit Mamuju dan tower pemandu lalu lintas penerbangan di Bandara Tampa Padang rusak akibat gempa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Pelayanan navigasi penerbangan saat ini hanya dilakukan berbasis komunikasi dan bantuan pemandu navigasi penerbangan dari cabang Makassar Air Traffic Services Center (MATSC).

Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan pihaknya telah mengirimkan tiga personel bantuan operasional ke kantor Airnav di Unit Mamuju. Selain itu, AirNav cabang Makassar juga sudah mengirimkan sejumlah peralatan tambahan ke kantor Unit Mamuju.

"AirNav Indonesia mengirimkan tiga personel bantuan operasional, ini satu orang ATC dan dua orang teknisi. Lalu beberapa peralatan komunikasi dan navigasi sebagai bantuan operasional di Unit Mamuju," ucap Yohanes dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar operasional penerbangan tetap berjalan normal. Dengan begitu, bantuan logistik dan operasional dapat terdistribusikan dengan lancar.

Diketahui, Majene dan sejumlah wilayah di Sulawesi Barat diguncang sejumlah gempa sejak Kamis (14/1) malam. Salah satu gempa terkuat terjadi Jumat (15/1) dini hari.

BPBD Kabupaten Mamuju turut mencatat 24 orang luka-luka. Selain itu, sejumlah bangunan rusak. Kantor Gubernur Sulbar pun ambruk dalam kejadian itu.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa tersebut berpotensi tsunami jika ada gempa susulan dengan kekuatan tinggi dalam waktu dekat. Menurutnya, ada potensi gempa susulan berkekuatan 6,2 magnitudo seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

"Pusat gempa ada di pantai, memungkinkan terjadinya longsor bawah laut. Sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami jika masih ada gempa susulan berikutnya," kata Dwikorita.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER