Sarinah Bakal Pamerkan Relief Warisan Soekarno November 2021

PT Sarinah (Persero) menyebut pihaknya menargetkan untuk dapat 'memamerkan' relief bersejarah peninggalan Presiden RI Pertama, Soekarno, pada semester kedua tahun ini, tepatnya pada November mendatang.

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati menyebut target ini dibuat bersamaan dengan pemugaran Gedung Sarinah. Fetty menyebut saat ini pihaknya masih melakukan restorasi atas ikon cagar budaya sembari mempersiapkan wajah baru Sarinah secara keseluruhan.

"Kami kejar untuk November 2021 karena sejauh ini pembangunan on track tapi memang butuh waktu untuk sweep tenant tapi ditargetkan semester dua, tetap akhir tahun ini," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (15/1).

Nantinya, ia menyebut relief dikembalikan ke tempatnya semula kala dibangun pada 1962-1965 silam, yakni di tengah-tengah atrium Sarinah sebagai daya tarik utama gedung cagar budaya.

Ia menambahkan relief juga akan disertai dengan dokumentasi memadai untuk penjabaran sejarah dan hal-hal yang terkait dengan relief ini.

Sebagai gambaran, relief itu menggambarkan kegiatan ekonomi rakyat jelata kala itu yang bertumpu pada pertanian, perkebunan, perikanan, dan kerajinan.

Dia lalu mengklarifikasi bahwa relief tidak secara tiba-tiba 'ditemukan', relief memang disimpan oleh pihak pengelola karena tidak memungkinkan untuk ditampilkan di depan gedung.

Karena Sarinah berkembang sebagai pusat ritel rakyat, mau tidak mau relief harus disimpan agar tenant atau kios dapat diperbanyak.

"Ada kebutuhan ekspansi ruangan karena dengan bertumbuhanya market ritel, akhirnya ada perubahan layout sehingga relief itu tidak ada di depan lagi karena kebutuhan ekspansi itu," jelasnya.

Selain relief, Fetty mengatakan pihaknya juga akan menyiapkan beberapa atraksi lainnya yaitu kolam pantul yang akan diposisikan di depan taman.

Kemudian ada eskalator pertama di Indonesia yang juga diharapkan dapat menjadi daya pihak Sarinah.

"Juga ada tangga yang sejak awal gedung Sarinah sudah ada sebagai jembatan naik ke lantai 1, ini menjadi atraksi utama yang sudah menjadi cagar budaya," kata dia.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Sarinah dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk memperbaiki relief bersejarah peninggalan masa pemerintahan Presiden Soekarno.

"Saya juga pecinta seni, ketika melihat kondisi seni budaya yang dipunya ini tidak terawat, ya karena itu saya meminta Sarinah dan Wijaya Karya diperbaiki seperti yang dahulu," ucap Erick dalam video milik Kementerian BUMN.