Alasan Sri Mulyani Sebut Vaksin Corona Bisa Jadi Krisis Moral

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2021 17:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pesan WHO mengenai vaksin corona yang bisa menimbulkan krisis moral.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pesan WHO mengenai vaksin corona yang bisa menimbulkan krisis moral. (CNN Indonesia/ Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai vaksin covid-19. Dalam pesannya, WHO mengatakan vaksin corona berpotensi menimbulkan krisis moral.

"Dirjen WHO, pimpinan WHO menyampaikan masalah vaksin bisa jadi persoalan, di mana negara miskin mungkin tidak dapatkan dan mereka sampai gunakan kata tajam, menyebutkan masalah vaksin bisa jadi krisis moral dunia," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI, Selasa (19/1) kemarin.

Krisis moral tersebut disebabkan oleh ketimpangan negara kaya dan negara miskin terhadap akses kepada vaksin virus corona. Sejumlah negara kaya, kata dia, leluasa memesan vaksin corona, lantas memberikan vaksin corona kepada seluruh masyarakat dari segala usia. Sebaliknya, negara miskin memiliki keterbatasan dari sisi pendanaan untuk menjalankan program vaksinasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal seharusnya dalam vaksinasi global ada prioritas. Sementara negara miskin tidak dapat alokasinya," terangnya.

Indonesia sendiri sudah memesan sebanyak 421 juta dosis vaksin covid-19 untuk program vaksinasi di Indonesia. Targetnya, pemerintah akan melakukan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk guna menciptakan kekebalan komunitas (herd immunity).

Soal ketersediaan vaksin covid-19, bendahara negara menjelaskan bahwa sifatnya dinamis baik dari sisi jumlah maupun anggaran. Misalnya, pemerintah mulanya berencana membagi menjadi dua program yakni mandiri alias berbayar dan gratis dari pemerintah.

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggratiskan semua vaksin covid-19, sehingga anggarannya juga bertambah diprediksi menjadi sekitar Rp73 triliun hingga Rp74 triliun.

"Dalam mengantisipasi kondisi begitu dinamis mengenai corona, maka kami diperbolehkan secara dinamis juga, fleksibel, penyesuaian apabila terjadi perkembangan yang secara tidak persis kami ketahui," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan 15 negara maju telah memesan vaksin virus corona sebanyak 4,12 miliar dosis per 24 November 2020. Jumlah ini hampir mencapai sepertiga kapasitas produksi vaksin di dunia, yaitu 6,4 miliar dosis. Kapasitas tersebut tidak hanya produksi vaksin virus corona, namun ada juga vaksin lainnya seperti vaksin polio dan TBC.

"Hanya sepertiga (kapasitas produksi vaksin) yang bisa dipakai untuk vaksin corona. Jadi, setahun kira-kira hanya bisa 2,5 miliar, sedangkan vaksin yang sudah di-book oleh negara maju itu, sudah 2 tahun produksi," ungkapnya belum lama ini.

Sementara itu, Budi mengungkapkan kebutuhan vaksin corona untuk menciptakan herd immunity bagi kurang lebih 5,5 miliar orang di dunia adalah sebanyak 11 miliar dosis vaksin. Dengan demikian, ada gap atau selisih antara kebutuhan dan kapasitas produksinya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER