Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14 ribu per dolar AS pada Kamis (21/1) sore. Posisi tersebut menguat 0,25 persen dibandingkan perdagangan Rabu (20/1) sore yang di level Rp14.035 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.039 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.065 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,17 persen, dan peso Filipina menguat 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:IHSG Loyo ke 6.413 Pada Hari Ini, 21 Januari |
Kemudian rupee India menguat 0,09 persen, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,29 persen, bath Thailand menguat 0,08 persen, dan yen Jepang terpantau menguat 0,03 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,50 persen dan dolar Australia menguat 0,22 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,13 persen dan franc Swiss menguat 0,27 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah hari ini masih disebabkan kuatnya optimisme pasar terhadap potensi percepatan pemulihan ekonomi AS.
Itu muncul usai pelantikan Joe Biden menjadi Presiden AS. Maklum di tengah pelantikannya, Biden mengeluarkan rencana menggelontorkan stimulus fiskal yang lebih besar untuk membangkitkan ekonomi AS.
"Ini mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dollar AS terhadap mata uang tak hanya rupiah tapi mata uang Asia lainnya" ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/1).
Selain itu, rupiah juga mendapatkan topangan dari optimisme Bank Indonesia terhadap peningkatan aliran modal asing yang masuk awal tahun ini. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan aliran masuk modal asing mencapai US$19,1 miliar atau Rp269,3 triliun.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aliran masuk modal asing pada 2020 yang tercatat mencapai US$11 miliar.
"Untuk besok rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp13.950 per dolar AS, sampai Rp14.100 per dolar AS," tandasnya.