Online Shop Marak, Transaksi Digital Banking Tembus Rp2.774 T

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2021 06:12 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi digital banking melonjak 41,53 persen menjadi 513,7 juta transaksi dengan nilai Rp2.774,5 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi digital banking melonjak 41,53 persen menjadi 513,7 juta transaksi dengan nilai Rp2.774,5 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi digital banking melejit 41,53 persen menjadi 513,7 juta transaksi pada Desember 2020. Sementara, nilai transaksinya naik 13,91 persen menjadi Rp2.774,5 triliun pada periode yang sama.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan volume dan nilai transaksi itu meningkat karena besarnya aktivitas belanja online masyarakat jelang pergantian tahun. Hal ini juga didukung perubahan kebiasaan masyarakat dari pembayaran tunai menjadi nontunai di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi sejalan dengan penggunaan platform e-commerce dan instrumen digital di masa pandemi," ujar Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI secara virtual, Kamis (21/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula dengan transaksi menggunakan uang elektronik. Jumlahnya meningkat 30,44 persen menjadi Rp22,1 triliun.

Sementara nilai transaksi masyarakat menggunakan uang tunai atau uang kartal yang diedarkan meningkat 13,25 persen menjadi Rp898,9 triliun.

Hal ini berbanding terbalik dengan transaksi pembayaran menggunakan ATM, kartu debet, dan kartu kredit. Tercatat, nilai transaksi cuma tumbuh 1,36 persen menjadi Rp695,5 triliun.

[Gambas:Video CNN]

Ke depan, bank sentral nasional memperkirakan pola transaksi pembayaran masyarakat akan terus meningkat di saluran digital. Hal ini didukung oleh kondisi pasar keuangan yang lebih cepat melalui bantuan teknologi dan infrastrukturnya.

"Bank Indonesia terus mengakselerasi kebijakan digitalisasi sistem pembayaran untuk pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER