
KPPU Pantau Kenaikan Harga Daging Sapi

Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) membuka peluang mengangkat kasus kenaikan harga daging sapi di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) ke ranah penelitian.
Wakil Ketua KPPU Guntur Syahputra Saragihi mengakui pihaknya masih sekedar memantau harga daging di pasaran karena belum ada pelanggaran serius yang terjadi.
"Kalau opsi itu (penelitian) tentu semua masih terbuka, tergantung perkembangannya. Namun ada beberapa pertimbangan," kata Guntur pada press conference daring, Jumat (22/1).
Dia mengatakan KPPU masih memantau jika kenaikan harga disebabkan oleh intervensi dari pelanggaran persaingan usaha atau murni disebabkan oleh mekanisme pasar.
Misalnya, minimnya stok di pasaran yang disebabkan oleh keterbatasan dari pemasok. "Kami terus pantau soal harga daging tapi belum sampai ke penelitian," ujarnya.
Sebagai informasi, para pedagang daging sapi di daerah Jabodetabek sempat melakukan aksi mogok jualan pekan ini. Aksi ini dilakukan untuk memprotes kenaikan harga daging sapi yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Teranyar, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyatakan para pedagang sudah mulai berdagang kembali pada Jumat (22/1) karena tuntutan sudah dipenuhi.
Tuntutan yang dimaksud adalah menstabilkan harga sapi potong di tingkat feedloter, rumah potong hewan (RPH), dan harga di pasaran. Kemudian, memastikan kelancaran dan ketersediaan pasokan sapi potong dan daging untuk pedagang.
"Hal tersebut sebagaimana permintaan pedagang daging se-Jabodetabek melalui koordinator pedagang saging bersama Ketua DPD APDI DKI dan pemerintah menjamin ketersediaan pasokan sapi dan daging," kata Ketua Harian APDI Asnawi.
Lihat juga:Pedagang Daging Sapi Kembali Jualan Hari Ini |

Jokowi: Gaungkan Benci Produk Luar Negeri
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Susi soal Harta Karun Bawah Laut: Mohon Diangkat Sendiri
Ekonomi 1 jam yang lalu
Nilai Harta Karun Bawah Laut Indonesia Rp127,6 Triliun
Ekonomi 14 menit yang lalu