Pajak Tinggi, Orang Kaya Mulai Tinggalkan California

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2021 09:48 WIB
Sebagian penduduk terkaya dan perusahaan teknologi yang bermukim di Silicon Valley, California mulai hijrah ke negara lain karena pajaknya terlalu tinggi.
Sebagian penduduk terkaya dan perusahaan teknologi yang bermukim di Silicon Valley, California mulai hijrah ke berbagai negara bagian lain.(Istockphoto/ Ipopba).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian penduduk terkaya dan perusahaan teknologi yang bermukim di Silicon Valley, California mulai hijrah ke berbagai negara bagian lain.

Dikutip dari Bloomberg, Hewlett Packard Enterprise Co pindah Houston. Sementara Oracle Corp pindah ke Austin. Palantir Technologies Inc, Charles Schwab Corp, dan McKesson Corp pun turut meninggalkan California.

Eksodus para orang kaya dan perusahaan teknologi ini lantaran peraturan daerah yang semakin memberatkan. Salah satunya aturan pajak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarif pajak perusahaan di negara bagian tersebut mencapai 8,8 persen dan tarif pajak penghasilan tertinggi 13,3 persen sekaligus tertinggi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, San Fransisco memang mencatat beberapa kegagalan pemerintahan daerah seperti tunawisma yang meluas hingga harga properti yang melonjak.

Tercatat sepanjang 2020 terdapat lebih dari 135 ribu orang meninggalkan California. Ini merupakan migrasi terbesar ketiga yang pernah tercatat di negara bagian tersebut.

Meski demikian, beberapa nama besar telah berkomitmen untuk tetap tinggal. Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan bahwa dua per tiga pekerja Bay Area akan tetap berada daerah tersebut secara permanen jika mereka dapat terus bekerja dari rumah tanpa batas waktu.

Dropbox, Twitter, dan Facebook adalah beberapa perusahaan Bay Area yang telah menawarkan work from home permanen kepada sebagian besar karyawan.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER