Rasio kredit, dana pihak ketiga (DPK), hingga aset perbankan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia disebut kalah dari negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Thailand. Datanya mengacu pada kinerja bank pada 2019.
Hal ini diungkap oleh Direktur Corporate Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Silvano Rumantir dalam acara Akselerasi Pemulihan Ekonomi secara virtual pada Selasa (26/1).
"Rasio kredit, DPK, dan aset bank terhadap PDB masih di bawah tetangga di ASEAN, Singapura, Thailand," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dikantonginya menyebutkan rasio kredit Indonesia cuma 35,47 persen dari PDB tanah air. Jumlahnya tertinggal jauh dari Singapura 136 persen dari PDB dan Thailand 118 persen dari PDB.
Begitu juga dengan DPK, tercatat rasio DPK bank di Indonesia hanya 37,88 persen dari PDB. Sementara Singapura mencapai 135 persen dari PDB dan Thailand 121 persen dari PDB.
Sama halnya dengan aset. Di Indonesia, rasio aset bank tercatat 54,08 persen dari PDB. Padahal, rasio aset bank di Singapura tembus 272 persen dari PDB dan Thailand 174 persen dari PDB.
Atas kondisi ini, Silvano melihat bank perlu lebih gencar meningkatkan literasi dan inklusi keuangannya. Harapannya agar masyarakat bisa lebih melek dengan produk-produk bank dan ingin memilikinya.
"Harapannya lebih banyak jumlah anggota masyarakat yang masuk ke sistem bank supaya kita meningkatkan national savings, lebih banyak DPK yang masuk dan bank bisa salurkan dengan sistem yang ada untuk dukung pertumbuhan ekonomi ke depan," tandasnya.