Jokowi Tuding Teknologi dan Covid-19 Disrupsi Bagi RI

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 11:55 WIB
Presiden Jokowi menyebut RI menghadapi tantangan sulit dari disrupsi ganda teknologi dan pandemi covid-19.
Presiden Jokowi menyebut RI menghadapi tantangan sulit dari disrupsi ganda teknologi dan pandemi covid-19. (Biro Setpres/Muchlis).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia menghadapi tantangan yang sangat sulit saat ini, yaitu disrupsi ganda dari teknologi dan pandemi corona atau covid-19. Disrupsi ini muncul pada saat yang bersamaan.

"Kita masih kejar-kejaran untuk menghadapi disrupsi teknologi jilid ke-4. Kemudian, kita harus menghadapi pula disrupsi pandemi covid-19." ujar Jokowi di acara Media Group News Summit Indonesia 2021 secara virtual, Rabu (27/1).

Kendati begitu, khusus disrupsi pandemi covid-19 sejatinya bukan dihadapi oleh Indonesia, namun juga 215 negara lain di dunia. Disrupsi ini membawa dua krisis bagi dunia, yaitu krisis kesehatan dan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Antara krisis kesehatan dan ekonomi yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan, antara gas dan rem harus dijalankan secara tepat," tuturnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, ia mengklaim pemerintah tengah menjalankan program prioritas, yaitu vaksinasi massal kepada masyarakat. Prioritas utama kepada tenaga kesehatan dan pelayan publik.

"Pemerintah ingin bekerja cepat untuk memperoleh ratusan juta dosis vaksin di tengah dominasi negara maju dalam mendapatkan vaksin," jelasnya.

Hal ini dilakukan dengan mempersiapkan infrastruktur, data, hingga 30 ribu vaksinator. Tujuannya tak lain, agar kekebalan komunal alias herd imunity bisa segera dicapai.

Di sisi lain, ia menekankan pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) serta menyiagakan fasilitas kesehatan. Begitu juga dengan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Namun, ia mengingatkan agar hal ini dapat dilakukan dengan dukungan semua pihak, termasuk para kepala daerah.

"Harus ada sinergi antar elemen mulai dari struktur paling atas di provinsi, gubernur, bupati, wali kota, sampai ke level bawah kepala desa, RT, RW, semua harus dilibatkan agar yang namanya disiplin protokol kesehatan betul-betul bisa kita perkuat," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER