Perekonomian Amerika Serikat kemungkinan bakal mengalami kontraksi tertajam sejak Perang Dunia II pada 2020. Sama seperti penyebab ambruknya ekonomi dunia, pandemi corona pun 'menghajar' habis ekonomi AS.
Covid-19 membuat bisnis layanan seperti restoran dan maskapai penerbangan 'mati'. Dilansir dari Reuters, jutaan orang AS kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin.
Departemen Perdagangan AS memperkirakan produk domestik bruto kuartal keempat diharapkan menunjukkan pemulihan dari pandemi. Pasalnya, pemerintah pun telah menghabiskan hampir US$3 triliun untuk bantuan dampak corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Fed pun telah suku bunga acuan mendekati nol dan berjanji untuk terus menyuntikkan uang ke dalam ekonomi melalui pembelian obligasi. The Fed mencatat bahwa laju pemulihan dalam aktivitas ekonomi dan pekerjaan telah moderat dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, Presiden Joe Biden telah meluncurkan rencana pemulihan ekonomi senilai US$1,9 triliun.
"Tahun lalu sangat buruk bagi perekonomian. Ini adalah resesi industri jasa pertama dalam ingatan baru-baru ini di mana banyak pekerjaan hilang," kata Sung Won Sohn, Profesor keuangan dan ekonomi Universitas Loyola Marymount di Los Angeles.
Para ekonom meramalkan bahwa ekonomi mengalami kontraksi sebanyak 3,6 persen pada 2020, kinerja terburuk sejak 1946 dan akan menjadi penurunan tahunan pertama dalam PDB sejak Resesi Hebat 2007-2009.
"Tidak diragukan lagi ini akan menjadi beberapa bulan yang menantang karena vaksin berjuang untuk didistribusikan dan penguncian tetap dilakukan," kata Sam Bullard, ekonom senior di Wells Fargo Securities di Charlotte, North Carolina.
Dia memperkirakan jika covid-19 bisa terkendali, maka pertumbuhan ekonomi bisa meningkat lebih tinggi sekitar 7 persen pada paruh kedua tahun ini.
Sebuah survei para profesor di Universitas Chicago dan Universitas Notre Dame menunjukkan kemiskinan meningkat menjadi 11,8 persen pada paruh kedua 2020. Persentase ini meningkatkan jumlah orang miskin sebesar 8,1 juta orang.
Departemen Tenaga Kerja diperkirakan akan melaporkan bahwa 875.000 lebih orang mengajukan tunjangan pengangguran negara bagian pekan lalu,.
Sekitar 16 juta orang Amerika menerima cek pengangguran pada akhir tahun 2020.