Unicorn Bakal Melantai di Bursa Efek Indonesia
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap perusahaan rintisan (start up) dengan valuasi di atas US$1 miliar alias unicorn yang berencana melantai di bursa saham. Namun, belum diketahui siapa dan kapan unicorn itu akan menawarkan saham ke publik (Initial Public Offering/IPO).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyebut komunikasi dengan unicorn ini sebenarnya sudah terjadi sejak 2019 lalu. Bahkan, komunikasi dengan unicorn ini bukan hanya satu perusahaan, melainkan ada beberapa.
Hanya saja, belum ada pendaftaran resmi rencana IPO itu sampai sekarang ke BEI. "Belum ada pendaftaran resmi ke kami. Ngobrol dengan mereka sudah sejak 2019. Tapi saya tidak bisa bilang (kapan unicorn akan IPO)," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/2).
Lihat juga:Wishnutama Diangkat Jadi Komut Telkomsel |
Menurut Laksono, ada beberapa kendala yang membuat pendaftaran IPO dari unicorn belum juga terealisasi sampai 2021. "Ada beberapa concerns dan issues" imbuhnya.
Salah satunya terkait kelas saham ganda yang berbeda dengan investor publik atau dikenal dengan istilah dual class of shares.
"Jadi saham pendiri memiliki voting power yang berbeda (dengan investor publik)," jelasnya.
Sementara kendala lainnya, belum bisa dibagikan oleh Laksono.
Redaksi mengonfirmasi kabar unicorn yang berencana melantai di bursa ke Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya, namun keduanya belum memberi tanggapan hingga berita ini diturunkan.