Produsen pesawat asal Prancis, Airbus membukukan rugi bersih (net loss) sebesar US$1,3 miliar atau 1,1 miliar euro sepanjang 2020.
Dikutip dari AFP, pandemi corona membuat bisnis dirgantara termasuk Airbus merugi. Namun, Airbus mengungkap kerugian yang dialami tidak sebesar tahun sebelumnya.
Pasalnya, Airbus membukukan kerugian lebih besar, yakni sebesar 1,4 miliar euro pada 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Erick Thohir Rombak Susunan Direksi PT KAI |
"Ketahanan dalam tantangan yang paling menantang. Krisis sedang melanda industri dirgantara," ujar Airbus dalam pernyataan resmi, Kamis (18/2).
Airbus pun akan menahan pembagian dividen untuk sementara waktu, karena kerugian yang menghantam perusahaan.
Airbus telah menyalip pesaing utamanya asal AS, Boeing menjadi pembuat jet terbesar di dunia setelah Boeing 737 MAX dilarang terbang selama 20 bulan. Dengan larangan ini, Boeing diperkirakan akan mencatatkan pengiriman yang minim pada 2021.
Pandemi corona membuat industri dirgantara, baik produsen pesawat hingga maskapai kesulitan finansial. Tak sedikit maskapai yang sudah mengurangi ribuan karyawan hingga gulung tikar di seluruh dunia.