Banjir Sentimen Negatif, Rupiah Melemah ke Rp14.052

CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2021 09:10 WIB
Rupiah melemah 27 poin ke Rp14.052 per dolar AS pada Jumat (19/2) pagi. Rupiah melemah karena penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI.
Rupiah melemah 27 poin ke Rp14.052 per dolar AS pada Jumat (19/2) pagi. Rupiah melemah karena penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.052 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (19/2). Mata uang Garuda melemah 27 poin atau 0,2 persen dibanding Rp14.025 per dolar AS pada Kamis (18/2).

Rupiah melemah bersama baht Thailand minus 0,05 persen dan dolar Singapura minus 0,02 persen. Sementara dolar Hong Kong stagnan.

Sedangkan mata uang Asia lainnya berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,01 persen, ringgit Malaysia 0,02 persen, won Korea Selatan 0,03 persen, peso Filipina 0,09 persen, dan yuan China 0,33 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju. Semua kompak bersandar di zona merah pada pagi ini.

Dolar Kanada melemah 0,15 persen, poundsterling Inggris minus 0,07 persen, rubel Rusia minus 0,07 persen, franc Swiss minus 0,06 persen, euro Eropa minus 0,04 persen, dan dolar Australia minus 0,03 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melihat nilai tukar rupiah berpotensi tertekan dari dolar AS pada hari ini. Proyeksinya, rupiah masih akan berada di kisaran Rp14 ribu sampai Rp14.050 per dolar AS.

"Ini seiring dengan penurunan indeks saham global," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Dari dalam negeri, rupiah mendapat tekanan dari kebijakan penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 3,5 persen.

"Karena perbedaan yield dengan dolar AS kian menipis," katanya.

Sentimen lain datang dari penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021. Semula, BI memperkirakan ekonomi akan melaju di kisaran 4,8 persen sampai 5,8 persen, tapi kini diperkirakan lebih rendah di kisaran 4,3 persen hingga 5,3 persen.

Satu lagi sentimen domestik yang akan menekan rupiah, yaitu tingginya indeks positivity rate covid-19 di Indonesia. Begitu pula dengan jumlah kasus harian baru.

"Hal ini menambah tekanan ke rupiah," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER