Saudi Aramco Minta Perpanjangan Jatuh Tempo Utang Rp140 T

CNN Indonesia
Senin, 01 Mar 2021 11:04 WIB
Saudi Aramco meminta bank agar memperpanjang pinjaman US$10 miliar atau setara Rp140 triliun (kurs Rp14 ribu) selama satu tahun.
Saudi Aramco meminta bank agar memperpanjang pinjaman US$10 miliar atau setara Rp140 triliun (kurs Rp14 ribu) selama satu tahun.(Fayez Nureldine / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Saudi Aramco meminta bank agar memperpanjang pinjaman US$10 miliar atau setara Rp140 triliun (kurs Rp14 ribu) selama satu tahun. Pinjaman tersebut Aramco peroleh pada Mei 2020.

Mengutip Antara, dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan rebound harga minyak mentah akhir-akhir ini tidak membuat Aramco mengurangi utang saat ini.

Meski keputusan ada di tangan pemberi pinjaman alias bank, namun bank mengalami tekanan untuk menjaga hubungan baik dengan Aramco. Loan Pricing Corporation (LPC) mengungkap tekanan ini kemungkinan besar membuat permintaan penundaan akan disetujui. Sebagai informasi, LPC adalah penyedia berita pendapatan tetap yang dimiliki oleh Refinitiv.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sayangnya, Aramco menolak berkomentar terkait hal ini. Sumber menyebut mungkin saja Aramco akan mencoba menekan penetapan harga dengan alasan kondisi pasar telah membaik sejak Mei meski harga minyak jauh lebih rendah dan masih terdapat berbagai ketidakpastian.

Untuk diketahui, minyak mentah berjangka Brent ditutup pada US$66,13 per barel minggu lalu. Pada Mei tahun lalu, minyak diperdagangkan dengan harga sekitar US$30 per barel akibat anjloknya permintaan global.

Lebih lanjut, sumber mengatakan kepada Reuters tahun lalu bahwa Aramco akan menggunakan pinjaman tersebut untuk mendukung akuisisi 70 persen saham di Saudi Basic Industries Corp (SABIC) dari Public Investment Fund Arab Saudi, sebuah kesepakatan senilai hampir US$70 miliar.

Mengutip seorang bankir, LPC sebelumnya melaporkan bahwa pinjaman tersebut akan dilunasi dengan hasil penjualan obligasi pada kuartal IV 2020. Namun, penjualan obligasi itu tidak terjadi meski Aramco mengumpulkan US$8 miliar dalam kesepakatan obligasi multi-tahap pada November lalu.

Meski keuntungan Saudi Aramco anjlok pada tahun lalu, namun Aramco tetap memberikan dividen tahunan US$75 miliar yang sebagian besar jatuh ke tangan pemerintah Saudi.

HSBC mengatakan bulan ini prospek Aramco terlihat lebih positif dan menjanjikan untuk 2021, mengisyaratkan penurunan utang bersih dan kemungkinan kenaikan dividen.

[Gambas:Video CNN]



(wel/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER