KSSK Akan Bahas Suku Bunga Kredit Bank Yang Lamban Turun

CNN Indonesia
Senin, 01 Mar 2021 20:48 WIB
KSSK akan segera bertemu membahas suku bunga kredit bank yang tak lekas turun meski BI sudah menurunkan suku bunga mereka. (CNN Indonesia/ Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan membahas penurunan suku bunga kredit perbankan.

Itu dilakukan karena hingga saat ini perbankan belum sepenuhnya mentransmisikan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada suku bunga kredit mereka.

Untuk diketahui, KSSK beranggotakan menteri keuangan, gubernur BI, ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Meskipun dari OJK sampaikan bahwa sebetulnya setiap bank menyampaikan kenapa mereka meminjamkan pada satu level tertentu, kami sedang dalam proses untuk membahas di KSSK, terutama ini dimotori oleh pak gubernur (Gubernur BI Perry Warjiyo) dan OJK mengenai bagaimana proses transmisi dari policy rate (suku bunga acuan BI) menjadi lending rate (suku bunga kredit)," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (1/3).

Ani, sapaan akrabnya menuturkan anggota KSSK memahami bahwa setiap bank memiliki kemampuan berbeda dalam penetapan suku bunga kredit. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, kondisi kesehatan bank, neraca keuangan, cost of fund (biaya dana), dan sebagainya.

Namun, ia menegaskan KSSK juga ingin agar kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral dapat ditransmisikan secara efektif oleh perbankan. BI sendiri baru saja menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 3,5 persen pada Februari 2021.

"Di satu sisi kami melihat setiap bank mungkin beda, tapi di sisi lain harus ada semacam prediktabilitas dari suatu policy rate yang seharusnya bisa tercermin secara relatif umum dalam sektor perbankan dalam bentuk lending rate, yang tentunya harusnya mencerminkan tingkat suku bunga yang sudah mulai sangat turun secara tajam dalam kurun waktu terakhir ini," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengamini masih terdapat disparitas antara penurunan suku bunga acuan BI dengan suku bunga kredit bank. Ia berharap perbankan bisa mendorong pemangkasan suku bunga kredit untuk mendorong kebijakan pemerintah.

"Salah satu yang diminta kepada bank adalah agar penurunan tingkat suku bunga BI dan lending rate, bisa ditransmisikan kepada konsumen. Tentu kami sekarang melihat memang spread-nya agak lebar, karena sekerang yang berlaku walaupun single digit tapi masih di atas 9,75 persen ini menjadi PR tersendiri," tuturnya.

Perry sendiri sudah kerap kali meminta perbankan untuk segera menurunkan tingkat suku bunga kredit. Tujuannya untuk mendorong penyaluran kredit guna mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.

Bahkan, suku bunga acuan BI pernah berada di posisi 3,75 persen pada November 2020, yang merupakan tingkat terendah dalam sejarah.

"Sudah saatnya perbankan segera turunkan suku bunga dan salurkan kredit sebagai komitmen bersama Pemulihan Ekonomi Nasional," ujarnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020.

(ulf/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK