Bos Rio Tinto Mundur Terkait Perusakan Situs Aborigin

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 15:02 WIB
Bos Rio Tinto Simon Thompson mengundurkan diri setelah perusahaan merusak situs Aborigin di Ngarai Juukan berusia 46 ribu tahun.Ilustrasi resign. (Istockphoto/ PeopleImages).
Jakarta, CNN Indonesia --

Chairman Rio Tinto Simon Thompson mengundurkan diri setelah perusahaan merusak situs Aborigin di Ngarai Juukan berusia 46 ribu tahun. Kejadian ini terjadi saat melakukan ekspansi tambang di Australia Barat pada 24 Mei lalu.

Thompson yang menjabat sebagai chairman sejak 2018 silam ini menyampaikan kepada jajarannya bahwa ia tak akan maju dalam bursa pencalonan pada 2022 mendatang.

"Sebagai kepala, saya lah yang bertanggung jawab dari kejadian yang berujung pada peristiwa tragis ini. Peristiwa di Ngarai Juukan merupakan sumber kesedihan dan penyesalan pribadi yang mempertegas nilai sebagai sebuah perusahaan," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNNBusiness, Rabu (3/3).

Pengumuman Thompson ini berselang hampir setahun setelah kejadian ledakan guna memperluas tambang biji emas perusahaan.

Hal tersebut mengundang kemarahan masyarakat suku Puutu Kunti Kurrama dan Pinikura selaku penjaga tanah setempat. Pasalnya, perusahaan ini menghancurkan gua-gua yang dilindungi oleh suku asli setempat. Gua tersebut juga memiliki nilai arkeologi signifikan dan makna budaya yang dalam bagi orang Aborigin.

Buntut dari kemarahan, pada Juni 2020 Rio Tinto meminta maaf dan memotong bonus mantan CEO Jean-Sébastien Jacques dan dua eksekutif senior lainnya. Namun, perusahaan tidak langsung memecat eksekutif yang menyebabkan kejadian tersebut.

Sementara itu, Jean-Sébastien Jacques yang saat itu menjabat sebagai CEO dipaksa mundur, kemudian digantikan oleh Jakob Stausholm pada awal tahun ini.

Rio Tinto baru-baru ini mengungkapkan bahwa Jacques masih menerima gaji sekitar US$18,6 juta dan hadiah insentif jangka panjang pada 2020, meskipun dia mengundurkan diri.

Jejak Rio Tinto juga terekam di Indonesia, perusahaan pada 1966 sempat menyuntikkan dana ke PT Freeport Indonesia (PTFI) dan memiliki hak partisipasi sebesar 40 persen lewat kesepakatan dengan Freeport McMoRan (FCX) dan pemerintahan Presiden Soeharto.



(wel/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK