Sandi Uno Akan Buka Koridor Bebas Covid Bagi Turis China Cs

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mar 2021 06:07 WIB
Menparekraf Sandiaga Unpo menyatakan akan membuka koridor wisata bebas covid bagi wisatawan China, Singapura, Malaysia, India.
Sandiaga Uno akan membuka kawasan wisata bebas covid bagi turis China, Singapura dan sejumlah negara lainnya. (cnnindonesia/priska sari pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berencana membuka koridor bebas covid-19 (free covid corridor/FCC) bagi wisatawan mancanegara asal China, Singapura, Malaysia, India, dan beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Jerman, dan Belanda.

"Ini semua kita tampung dulu, belum kita putuskan. Nanti setelah kita persiapkan dengan lebih detail, kita akan lakukan langkah koordinasi dengan masing-masing negara sahabat untuk mulai mencoba free covid corridor," ungkap Sandi kepada awak media, Rabu (3/3).

Saat ini, kata Sandi, kementeriannya masih membahas FCC dengan berbagai kementerian, mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, hingga Pemprov Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah rapat koordinasi dengan Sekjen Kemlu dan para duta besar, minggu depan akan dilanjutkan dengan rapat koordinasi dengan Ibu Menlu (Retno Marsudi), Bapak Menkumham (Yasonna Laoly), tentunya dengan melibatkan Imigrasi, Satgas Covid, Kemenhub, dan Pemprov Bali," jelasnya.

Bila para kementerian sudah setuju, Sandi meneruskan, rencana ini kemudian akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah itu, kepala negara akan mempertimbangkan melalui rapat bersama menteri.

"Nanti ditentukan di level presiden untuk ambil melalui mekanisme rapat internal dan terbatas," ujarnya.

Kendati berencana membuka FCC, namun Sandi menekankan pemerintah pasti akan berhati-hati. Apalagi, saat ini varian virus baru, SARS-CoV-2 B117 ditemukan di Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

"Kita harus betul-betul memastikan aspek kesehatan, keselamatan diutamakan," tuturnya.

FCC adalah kawasan dengan atraksi wisata yang sengaja dibuka pemerintah untuk kunjungan turis. Syaratnya, kawasan ini harus merupakan zona hijau alias memiliki jumlah kasus virus corona atau covid-19 rendah bahkan tidak ada sama sekali.

Program FCC rencananya akan diterapkan di Bali, tepatnya Nusa Dua dan Ubud. Bila berhasil, baru diperluas ke wilayah lain, misalnya Nusa Penida dan selanjutnya ke provinsi lain.

Sandi mengatakan pembentukan FCC ini merupakan langkah lanjutan dari FCC yang sudah lebih dulu dibuka di Morowali, Sulawesi Tenggara. Di sana, pemerintah membuka akses masuk untuk warga negara asing (WNA) yang tidak terjangkit covid-19.

"Seperti di Morowali, ini sudah jalan konsep free covid corridor ini dan ada sekitar 5.000 kunjungan per hari yang sudah bisa dilaksanakan," terangnya.

Sementara Gubernur Bali I Wayan Koster mengaku siap mendukung program pemerintah. Namun, perlu percepatan vaksinasi sebelum mengadakan FCC.

Menurut hitungannya, perlu 120 ribu dosis vaksin covid-19 untuk pekerja lokal dan pelayan publik di Nusa Dua dan Ubud bila FCC diberlakukan. Terdiri dari kebutuhan 100 ribu dosis untuk 50 ribu pekerja di Nusa Dua dan 20 ribu dosis untuk 10 ribu pekerja di Ubud.

"Jadi total butuh 120 ribu dosis. Ini yang harus diprioritaskan begitu vaksinasi massal ada di Bali. Kalau ini datang, saya kira Maret bisa tuntas, sehingga Pak Menteri Parekraf sudah bisa treatment wisatawan," kata Koster.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER