Biaya Angkut Harta Karun Bawah Laut US$1 juta

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 09:51 WIB
Kemenko Maritim dan Investasi memperkirakan pengangkatan harta karun bawah laut atau BMKT di satu titik berkisar US$500 ribu-US$1 juta.
Kemenko Maritim dan Investasi memperkirakan pengangkatan harta karun bawah laut atau BMKT di satu titik berkisar US$500 ribu-US$1 juta. Ilustrasi. (AFP PHOTO / Lillian Suwanrumpha).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) memperkirakan pengangkatan benda muatan kapal tenggelam (BMKT) atau harta karun bawah laut membutuhkan biaya yang fantastis, yaitu di kisaran US$500 ribu hingga US$1 juta.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin menyebut dalam setiap pengangkatan BMKT, dibutuhkan proses panjang dari studi, survei, hingga pengangkatan.

Karena besarnya biaya, ia menyebut perusahaan yang berminat mengangkat BMKT di perairan Indonesia umumnya perusahaan yang memiliki uang 'berlebih'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengambil barang seperti itu (BMKT) dari survei sampai pengambilan itu kita paling tidak butuh US$500 ribu-US$1juta ongkosnya," ujarnya, dikutip Jumat (5/3).

Dengan dasar itu, Safri menyebut pemerintah kemudian memperbolehkan investor asing untuk mengangkat BMKT yang sebelumnya masuk dalam daftar negatif investasi (DNI).

Rambu hijau diberikan Presiden Jokowi lewat peraturan turunan UU Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja.

Namun, menurut dia, dalam pembahasan draf UU Cipta Kerja, disepakati investor dilarang menjual BMKT temuan di daerah perairan Indonesia.

Sebagai imbal hasil, investor diberikan hak pakai untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu, BMKT harus dikembalikan kepada pemerintah Indonesia.

Dia menyebut ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan keterbatasan pendanaan yang dimiliki pemerintah. Dikhawatirkan semakin lama BMKT berada di dasar laut, kemungkinan rusak pun kian besar.

"Kalau kita pakai uang negara untuk melakukan seperti itu, bisa kita lakukan tapi itu menjadi terlalu mahal," terang dia.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER