Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.300 per dolar AS pada Jumat (5/3) sore. Posisi tersebut melemah 0,23 persen dibandingkan perdagangan Kamis (4/3) sore di level Rp14.266 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.371 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.299 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,34 persen, dolar Singapura melemah 0,18 persen, dolar Taiwan melemah 0,23 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian rupee India melemah 0,11 persen, ringgit Malaysia melemah 0,35 persen, yuan China melemah 0,09, dan bath Thailand terpantau melemah 0,19 persen. Hanya peso Filipina yang menguat 0,09 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,30 persen dan dolar Australia menguat 0,58 persen. Sebaliknya dolar Kanada melemah 0,19 persen dan franc Swiss melemah 0,18 persen.
Senior Business Manager PT. Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar masih dipengaruhi faktor eksternal. Terutama penguatan indeks dolar yang didorong oleh tingginya yield Treasury AS.
Di samping itu pasar juga masih mencermati kebijakan The Federal Reserve yang tetap menahan kebijakan suku bunga rendah.
"Masalah stimulus tambahan AS yang belum diputuskan hingga sekarang juga mempengaruhi penguat dolar. Karena masih diajukan jadi orang cenderung memilih dolar ketimbang mata uang lain," tuturnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/3).
Sementara dari dalam negeri, data ekonomi Indonesia yang cukup baik mulai dari inflasi yang terkendali hingga cadangan devisa yang membaik belum mampu mendorong penguatan rupiah.
"Di sisi lain indeks saham gabungan juga kan terlihat melemah hari ini, dan jadi salah satu pemicu juga pelemahan rupiah," imbuhnya.
Menurut Suluh, pergerakan rupiah pekan depan akan dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis malam ini. Namun nampaknya Senin mendatang rupiah masih akan bergerak cenderung melemah sampai ada kepastian terkait stimulus tambahan penanganan covid-19 di AS.
Lihat juga:7 Tips Lolos Prakerja Gelombang 13 |
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang resisten Rp14.500 dan support Rp14.250 pekan depan.
"Malam ini ada data ketenagakerjaan, dirilis nanti malam ini. Kemudian terkait deadline stimulus sampai 14 dari situ lah kita tahu apakah penguatan dolar sementara atau jangka panjang," tuturnya.