China Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 6 Persen Tahun Ini
Perdana Menteri China Li Keqiang menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen pada tahun ini. Target itu terbilang optimis mengingat pemulihan ekonomi global belum berjalan menyeluruh.
Namun, optimisme China berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu yang berhasil menembus 2,3 persen.
Kendati angkanya kecil, namun China sukses menghindari jurang resesi ekonomi di tengah krisis ekonomi di dunia akibat pandemi covid-19.
"Dalam menetapkan target ini, kami telah memperhitungkan pemulihan ekonomi," terang Li dilansir CNN Business, Sabtu (6/3).
Ekonom ING Iris Pang mengatakan target pertumbuhan ekonomi China di atas 6 persen merupakan salah satu upaya untuk merealisasikan rencana Presiden Xi Jinping yang ingin melipatgandakan pertumbuhan ekonominya pada 2035 nanti.
Namun, target itu pun masih dianggap terlalu rendah. "China menetapkan target PDB, tetapi masih pada tingkat yang relatif rendah," imbuh dia.
"Saya khawatir target PDB yang rendah dapat menandakan kemungkinan bahwa pemerintah memasukkan skenario kembalinya covid-19," lanjutnya.
Sejumlah ahli, termasuk Yang Weimin, mantan sekretaris jenderal komisi pembangunan dan reformasi nasional China, pernah mendorong pemerintah untuk menetapkan tolak ukur agar mengebut pertumbuhan ekonomi tetap cepat.
Namun, Ma Jun, pembuat kebijakan di bank sentral China (PoB) malah menuturkan bahwa target pertumbuhan ekonomi yang terlalu ambisius bisa mendorong pemerintah daerah berutang terlalu banyak dan meningkatkan risiko utang.
Diketahui, China menghabiskan ratusan miliar dolar AS pada tahun lalu untuk program pemulihan ekonomi di tengah pandemi, termasuk pemberian bansos uang tunai untuk warganya dan pengadaan proyek infrastruktur. Namun, stimulus itu tak dilanjutkan pada tahun ini.
Namun, Li pernah mengisyaratkan pemerintah akan mempertahankan dukungan yang diperlukan untuk merangsang kegiatan ekonominya dan menyeimbangkan pemulihan.