Proyek Gas Jambaran-Tiung Biru Akan Beroperasi November 2021

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 12:23 WIB
SKK Migas menargetkan Proyek gas Jambaran-Tiung Biru bisa beroperasi November 2021 supaya bisa memasok kebutuhan gas di Jawa Timur.. Ilustrasi sumur gas. (CNN Indonesia/Hafidz Trijatnika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) beroperasi pada November atau kuartal IV 2021. Proyek ini diklaim penting untuk memasok kebutuhan gas di Jawa Timur.

"Kami akan akselerasi supaya bisa cepat produksi dan bisa membantu kelistrikan Jawa-Bali. Mudah-mudahan paling tidak pada tahun ini kami optimistis akan mulai on stream (beroperasi)," Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/3).

Pengembangan gas lapangan unitisasi JTB masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Sementara, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi mengatakan kemajuan proyek JTB sesuai dengan rencana dan cukup baik. Manajemen bersama SKK Migas intens melakukan koordinasi agar JTB bisa beroperasi tahun ini.

"Mudah-mudahan dengan kondisi ini kami bisa tetap melakukan kemajuan yang bagus dan Insya Allah bisa mewujudkan gas on stream pada November 2021. Kami bersama-sama para kontraktor dan SKK Migas berusaha untuk mengurai mencari solusinya, semoga bisa on stream pada 2021," jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati proyek JTB akan memasok gas untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah sebanyak 172 juta MMSCFD. Lalu, bisa dikembangkan sebanyak 20 juta MMSCFD.

"Jadi gas ini nantinya dapat memasok gas untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah sebanyak 172 juta MMSCFD," kata Nicke.

Proyek ini dibangun dengan nilai investasi US$1,5 miliar. Secara keseluruhan, Pertamina membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai US$92 miliar sampai 2024 mendatang. Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp14 ribu per dolar AS, maka total belanja modal Pertamina mencapai Rp1.288 triliun.

(agt/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK