Rupiah Lesu ke Rp14.405 Tertekan Stimulus Ekonomi AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.405 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (9/3) sore. Posisi tersebut melemah 0,31 persen dibandingkan perdagangan Senin (8/3) sore di level Rp14.360 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.468 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.390 per dolar AS.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang naik 0,25 persen, dolar Singapura menguat 0,40 persen, peso Filipina naik 0,16 persen, rupee India menguat 0,39 persen, yuan China bertambah 0,18 persen, dan bath Thailand naik 0,06 persen.
Sedangkan, dolar Taiwan turun 0,65 persen, won Korea Selatan melemah 0,67 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,24 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju kompak perkasa di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,50 persen, dolar Australia menguat 0,67 persen, dolar Kanada naik 0,32 persen, dan franc Swiss bertambah 0,18 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat akibat sentimen stimulus fiskal AS senilai US$1,9 triliun. Ketua DPR AS Nancy Pelosi menargetkan dapat mengesahkan stimulus jumbo tersebut paling lambat Rabu (10/3) besok.
"Setelah disahkan oleh DPR, RUU tersebut akan dibawa ke Presiden AS Joe Biden untuk ditandatangani menjadi undang-undang," jelasnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, pemberian stimulus tersebut akan mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi AS lebih cepat di kalangan pelaku pasar. Imbasnya, dolar AS pun semakin perkasa.
Selain itu, penguatan dolar AS juga ditopang oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS. Kondisi ini menyebabkan aliran uang dari sejumlah negara kembali ke pasar AS.
"Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi selama tiga setengah bulan terhadap para pesaingnya karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi," tuturnya.