Respons Ahok Soal Jokowi Pecat Petinggi Pertamina

CNN Indonesia
Jumat, 12 Mar 2021 06:41 WIB
Komut Pertamina Ahok bersuara soal langkah Jokowi memecat petinggi perusahaannya karena impor. Ahok bilang persentase penggunaan barang impor sudah diatur.
Ahok menyatakan penggunaan barang impor di Pertamina sudah diatur persentasenya. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersuara atas keputusan Presiden Jokowi memecat petinggi perusahaannya karena masih gemar memakai barang impor dan tak mengindahkan kewajiban untuk meningkatkan penggunaan kandungan dalam negeri (TKDN) dalam setiap proyeknya.

Ahok mengatakan penggunaan TKDN di perusahaannya memang sudah ditetapkan. Dan itu katanya sudah pernah dibahas oleh komisaris dengan direksi. 

"Sudah ada angkanya (target TKDN)," katanya kepada CNNIndonesia beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Ahok tak merinci besaran target TKDN yang dimaksudnya tersebut. Ia juga tak bersedia mengungkap siapa petinggi Pertamina yang dipecat Jokowi gara-gara masalah tersebut.

Ia meminta CNNIndonesia untuk menanyakan langsung ke Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati karena itu semua terkait operasional.

Redaksi sudah berupaya mengonfirmasi hal ini ke Nicke. Namun, sampai berita diturunkan, Nicke belum juga memberikan tanggapannya.

Kabar Jokowi pernah memecat petinggi Pertamina gara-gara masalah barang impor sebelumnya dihembuskan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan. 

[Gambas:Video CNN]

"Ada pejabat tinggi Pertamina kemarin itu dipecat presiden langsung. Kamu cek aja siapa yang diganti," ujar Luhut dalam Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT 2021, kemarin.

Namun, ia tidak menyebut siapa pejabat yang dimaksud dan waktu pemecatan.

Ia hanya sedikit memberi sinyal, itu dilakukan Jokowi karena pejabat tersebut masih suka menggunakan pipa impor. Padahal, industri dalam negeri sudah bisa memproduksinya.

"Pertamina itu ngawurnya minta ampun. Masih impor pipa, padahal sudah bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu?," ujarnya 

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER