Pertamina Sepakati Kontrak Jual Beli LPG Rp28 T Dengan ADNOC

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 20:22 WIB
Pertamina menyepakati kontrak jual beli LPG dan sulfur senilai Rp28 triliun dengan ADNOC. Kontrak berlaku 4 tahun.
Pertamina menyepakati kontrak jual beli LPG dan sulfur senilai Rp28 triliun dengan ADNOC untuk 4 tahun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) dan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) menyepakati kontrak jual beli LPG dan sulfur dengan nilai hingga US$2 miliar atau Rp28,7 triliun (Kurs Rp14.377 per dolar AS). Kontrak untuk empat tahun.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirate Arab Suhail Al Mazroui dalam konferensi pers business forum IEAW 2021 Jumat (5/3).

"Kontrak LPG dan sulfur adalah kontrak empat tahun dan itu berada di level US$500 juta setahun. Jadi kontraknya US$2 miliar selama empat tahun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, kata Suhail, nilai kontrak tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dengan harga komoditas yang diperdagangkan kedua perusahaan.

"Antara US$2-2,2 miliar bergantung pada harganya. Hal ini penting mengingat masa empat tahunnya, tetapi dapat diperbarui," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suhail juga menyatakan komitmen UAE untuk memenuhi kebutuhan industri hulu migas Indonesia melalui kerja sama kedua perusahaan.

Ia menegaskan, Pertamina akan diprioritaskan untuk mendapatkan suplai bahan baku energi dari ADNOC di masa mendatang.

[Gambas:Video CNN]

"Kami akan selalu berkomitmen dan mendukung Indonesia dan kebutuhan mereka. kalau kita punya, Indoensia akan mendapat prioritas. Itu adalah komitmen yang kami berikan pada Jenderal Luhut," tuturnya.

Sebelumnya, Pertamina memang telah menjajaki kerja sama bisnis minyak dan gas bumi dengan ADNOC yang ditandai dengan penandatanganan Comprehensive Strategic Framework (CSF) Juli 2020.

Penandatanganan perjanjian itu dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan Menteri Negara UEA dan CEO ADNOC Group, Sultan Ahmed Al Jaber.

Setelahnya, dilakukan pertukaran dokumen dengan disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, H.R.H. Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Proyek yang menjadi pertimbangan dalam penjajakan kerja sama tersebut termasuk partisipasi di sektor hulu migas UAE, kilang, petrokimia, LNG, LPG, Avtur dan bisnis ritel migas di Indonesia.

Langkah ini sekaligus menjadi upaya Pertamina memperluas bisnisnya di luar negeri dan memasarkan berbagai jenis produk seperti bahan bakar, pelumas, LPG, LNG, dan petrokimia.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER