Ekonomi Digital RI Kalah Dibanding Negara Lain

CNN Indonesia
Jumat, 12 Mar 2021 16:08 WIB
Telkom menyatakan pertumbuhan ekonomi digital RI  baru 2,9 persen dari PDB, kalah dibandingkan negara lain. Padahal, jumlah pengguna internet RI besar.
Telkom menyatakan ekonomi digital RI masih kalah dibandingkan negara lain. Ilustrasi. (AFP/MIGUEL MEDINA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah menyebut pertumbuhan ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) di dalam negeri hanya 2,9 persen dari PDB atau senilai US$1,1 triliun.

Angka ini jauh lebih rendah dari negara lain seperti Australia dan China yang sudah 6 persen, Jepang dan India yang 7 persen dan Korea Selatan yang sudah 9 persen dari PDB.

Padahal, dilihat dari jumlah pengguna internetnya, Indonesia memiliki kolam populasi yang jauh lebih besar, yaitu 143 juta orang. Sementara Korea Selatan hanya 45 juta orang dan Australia 21 juta orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini artinya, meski banyak terjadi aktivitas digital di Indonesia, namun hanya segelintir saja yang memanfaatkan atau meraup nilai ekonomisnya.

"Indonesia dibandingkan negara lain secara umum aktivitas ekonomi digital terhadap GDP masih cukup rendah hanya 2,9 persen. Secara persentase masih setengah dari negara lain," kata Ririek pada peresmian Shafiec, Jumat (12/3).

Secara umum Ririek memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara akan pesat. Perkiraannya pertumbuhan bisa menembus 24 persen per tahun hingga 2025 dengan sektor yang berkembang paling pesat adalah e-commerce.

Khusus di Indonesia, ia mengatakan pertumbuhan per tahun mampu mencapai 23 persen hingga 2025 atau naik dari US$44 miliar pada 2020 menjadi US$124 miliar pada 2025 mendatang.

[Gambas:Video CNN]

Pertumbuhan akan tetap stabil karena diproyeksikan di era setelah covid atau post-covid aktivitas masyarakat secara digital masih akan relatif tinggi.

"Selama covid baik sebelum dan setelah ada kecenderungan masyarakat akan semakin go digital, hampir 40 persen orang cenderung memakai digital," tambahnya.

Untuk sektornya, dari lima sektor unggulan dalam ekonomi digital, e-commerce seperti marketplace atau lapak online akan memimpin pertumbuhan. Lalu diikuti oleh sektor layanan keuangan daring seperti dompet digital atau fintech.

Kemudian, ada jasa transportasi dan kuliner. Keempat ada layanan bepergian daring, termasuk reservasi hotel online, dan terakhir ada media online.

"Selama pandemi memang ada dua sektor baru yang cukup tinggi yaitu terkait dengan kesehatan dan edukasi karena makin banyak masyarakat yang mawas akan kesehatan dan di edukasi banyak yang harus dilakukan secara online," pungkasnya.

(well/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER