Mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19 bukan hal mudah, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Eka misalnya, pebisnis fesyen muslim yang mati-matian bangkit dan berhasil mempertahankan bisnisnya bersama Shopee di masa pandemi.
Eka bergabung sebagai penjual Shopee sejak 2018. Pebisnis asal Bandung, Jawa Barat ini terus merintis usahanya dengan nama toko Jilbabkhu di Shopee.
Eka memulai bisnis Jilbabkhu di Shopee ini bersama dengan keluarganya. Dia perlahan tapi pasti juga merekrut penjahit lain sebagai karyawan yang tentu saja membuka lapangan kerja untuk membantu sesama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tahun menjalani bisnis dengan berjualan di Shopee, pandemi menghantam segala lini kehidupan, termasuk sektor bisnis. Tak terkecuali usaha yang dirintis Eka.
Dia mengakui di awal masa pandemi tahun lalu merupakan masa-masa terberatnya sebagai pebisnis karena tak menentunya pesanan dari para pembeli.
"Awalnya saya pikir memulai usaha itu sudah upaya yang paling sulit dan menantang di hidup saya, ternyata mempertahankan eksistensi bisnis apalagi di tengah pandemi lebih menantang lagi," kata Eka.
Sejak merintis usaha Jilbabkhu di Shopee, pemasukannya melesat ketika dia menggunakan fitur Iklanku dari Shopee. Akan tetapi pandemi membuat semuanya berubah.
Sejak awal pandemi, bisnis Eka mulai lesu. Pesanan naik turun alias tak menentu. Dia harus berjuang kembali untuk mempertahankan bisnisnya demi menjaga pemasukan keluarga dan membayar gaji beberapa karyawan atau penjahit yang bekerja dengannya.
Namun kegigihan Eka untuk mempertahankan bisnisnya membuahkan hasil yang manis. Terlebih ketika dia mengikuti kampanye 12.12 Shopee Birthday Sale dan program ekspor, usahanya mulai bangkit. Bahkan penjualannya meningkat sangat drastis dari sebelumnya.
"Setelah berbulan-bulan menerima pesanan yang tidak menentu, akhirnya setelah saya mengikuti kampanye 12.12 Shopee Birthday Sale dan program ekspor ke Malaysia dan Singapura, bisnis Jilbabkhu bangkit kembali, bahkan menerima peningkatan penjualan sekitar 80 persen dibandingkan sebelumnya," ucapnya.
Berpartisipasi pada kampanye spesial dan bergabung dalam program ekspor dari Shopee, merupakan upaya Eka dalam menaikkelaskan bisnisnya di tengah pandemi. Toko Jilbabkhu kini menjadi salah satu toko yang telah aktif melakukan ekspor ke luar negeri.
![]() |
Hal ini selaras dengan tujuan Shopee yang berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor, asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500 ribu eksportir hingga tahun 2030.
Program yang dimulai awal Maret 2021 itu juga didukung Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan.
Kini Eka mengaku tidak khawatir lagi mengenai kompetisi harga di e-commerce setelah memahami cara kerja dan strategi yang tepat untuk berjualan produk fesyen muslim.
Memahami harga produksi toko Jilbabkhu yang sangat bersaing, Eka lebih percaya diri dalam memperluas jangkauannya melalui ekspor karena harga jualnya pun sangat kompetitif. Hal ini terbukti dari penjualan toko Jilbabkhu yang sangat baik, di pasar lokal maupun internasional.
Eka menyebut dirinya merasa bangga menjadi bagian dari program ekspor Shopee. Sebab dibandingkan dengan toko-toko lain di kampungnya yang belum mencoba program ekspor ini, toko Jilbabkhu dapat dibilang telah menjadi toko yang paling berhasil memperluas jangkauannya hingga ke mancanegara.
"Di pengalaman pertama ikut program ekspor ini, saya merasa sangat terbantu dengan adanya prosedur pengiriman yang sudah jelas dari Shopee dan edukasi mengenai kiat-kiat sukses dalam ekspor," ujar Eka.
"Jadi saya tinggal fokus ke peningkatan produk dan layanan, tidak perlu repot urus sendiri ekspor ke luar negerinya. Mungkin kalau saya tidak mengambil kesempatan ekspor ini bersama Shopee, saya belum tentu bisa bertahan bahkan memperluas penjualan ke luar Indonesia di tengah pandemi," tutup Eka.
(osc/osc)