Ombudsman: Pendapatan 60 Persen Petani Cuma Rp150 Ribu

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 19:02 WIB
Ombudsman RI menyebut bahwa mayoritas atau 60 persen petani Indonesia hanya memiliki pendapatan tak lebih dari Rp150 ribu per bulan.(ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ombudsman RI menyebut bahwa mayoritas atau 60 persen petani Indonesia hanya memiliki pendapatan tak lebih dari Rp150 ribu per bulan.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika merincikan berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, dijelaskan pendapatan petani sebesar Rp4,95 juta per musim tanam per hektare (Ha) atau sekitar Rp1,25 juta per bulan. Perhitungan ini dengan asumsi setahun terdapat 3 musim tanam.

Jika dibedah lebih dalam, ditemukan sebanyak 60 persen petani padi hanya memiliki 1.000 meter persegi lahan tanam. Dengan hitungan tersebut, secara rata-rata, 60 persen petani memiliki pendapatan kurang dari Rp150 ribu per bulan.

"Data di sensus pertanian, 60 persen petani padi menguasai lahan cuma 1.000 meter persegi. Kalau dibedah lagi, 60 persen dari 13 sekian juta petani hanya menguasai lahan 1000 meter, pendapatan ga lebih dari Rp150 ribu per bulan," katanya pada press conference, Rabu (24/3).

Dari data itu, ia menyimpulkan kalau produksi padi Indonesia didominasi oleh petani cilik yang memiliki lahan sempit. Sehingga, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menurut dia, bukan sekedar meningkatkan harga gabah tapi juga meningkatkan area tanam.

Dia mencontohkan bila harga gabah dinaikkan dua kali lipat pun, mayoritas petani belum sejahtera karena pendapatan masih di bawah Rp300 ribu per bulan.

Sehingga, ia tak heran jumlah petani padi Indonesia kian berkurang. Mengutip data BPS, ia menyebut sejak 2013-2018 jumlah petani padi berkurang hampir 200 ribu rumah tangga per tahunnya.

"Instrumen yang tepat meningkatkan kesejahteraan bukan peningkatan harga, tapi peningkatan skala usaha atau luas lahan. Mohon maaf ke tokoh yang meributkan turunnya harga beras, harga beras bagus pun petani kita (tidak sejahtera)," tutupnya.



(wel/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK