Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku akan memasang kompor listrik di rumah barunya setelah rumah lamanya digusur karena berada di lokasi proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Ia mengaku program Kementerian BUMN mendorong penggunaan kompor listrik memberinya ide untuk ikut memasang kompor listrik di rumah barunya.
"Saya kebetulan sedang bikin rumah karena rumah saya digusur, mungkin ini jadi ide juga untuk menggunakan kompor induksi," imbuhnya terkekeh pada konferensi pers penandatanganan MoU dengan Kementerian BUMN, Rabu (31/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, kediaman Basuki di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, digusur pada 2019 lalu karena berada di area pembangunan proyek Jalan Tol Becakayu.
"Rumah asli saya di Bekasi mau digusur untuk Tol Becakayu. Baru kali ini dalam sejarah, rumah menteri digusur untuk tol," ujar Basuki kala itu seraya berguyon.
Dalam sambutannya, Basuki menyebut PUPR turut ambil bagian dalam program percepatan penggunaan kompor listrik. Dalam hal ini kerja sama dilakukan dengan PT PLN (Persero). Kementerian PUPR dan PLN akan mengembangkan integrasi data layanan listrik untuk KPR Bersubsidi.
Ia mengungkapkan dengan kerja sama ini, maka Kementerian PUPR dapat memiliki gambaran terkait keterhunian rumah bersubsidi yang berdampak pada ketepatan sasaran penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Integrasi ini akan membantu pihaknya untuk mengetahui rumah mana yang sudah dibangun dan sudah terhuni melalui catatan data pemakaian listrik.
"Dengan integrasi data tersebut, pemerintah melalui Kementerian PUPR dapat memantau keterhunian rumah bersubsidi melalui data pengguna listrik. Dengan demikian, diharapkan alokasi subsidi melalui KPR bersubsidi dapat lebih termonitor dan tepat sasaran," tutupnya.