PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menyalakan 4.885 gardu atau 82 persen dari total gardu listrik terdampak banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Data itu mereka himpun hingga Minggu (4/4) malam atau tak lama setelah bencana terjadi.
"Kini, lebih dari 643 ribu pelanggan dapat menikmati aliran listrik kembali," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko seperti dikutip dari Antara, Senin (5/4).
Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya masih terus bersiaga untuk mengamankan aliran dan melakukan pemulihan listrik, khususnya di lokasi terdampak banjir atau longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi keselamatan dan keamanan warga, sebelumnya PLN menghentikan aliran listrik di daerah yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, NTT pada Minggu (4/4) dini hari kemarin.
"Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor untuk sementara kami hentikan demi keselamatan warga," kata Agustinus.
PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.
"Tim kami masih terus bekerja di lapangan, melakukan pendataan di lapangan, sejauh apa kerusakan yang terjadi dan tentunya segera melakukan pemulihan. Sinyal telekomunikasi di lokasi pun sulit," tambah Agustinus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mendeteksi adanya bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan.
"Melihat apa yang disampaikan BMKG tentu kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan di sekitar," tutur Agustinus.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir.
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari mini circuit breaker (MCB) pada kWh meter dan menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Lihat juga:Alasan Milenial Ogah Nabung di Bank |