Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan setinggi China. Namun, ia optimistis ekonomi domestik bisa tumbuh 5 persen-7 persen.
Erick menyebut hal itu bisa dipenuhi dengan dua cara, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur agar biaya logistik menjadi murah dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Indonesia akan tumbuh tidak akan setinggi China, tapi Indonesia akan di angka 5 persen-7 persen konsisten ke depan," ungkap Erick dalam Webinar Millennial Hub: Millennial Fest X PPI Belgia, Sabtu (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menyebut pemerintah tetap berusaha membangun infrastruktur dan mendorong kualitas SDM di tengah pandemi covid-19. Selain itu, Indonesia juga memiliki tabungan kekayaan alam yang cukup menguntungkan.
Lalu, Indonesia juga akan menikmati pertumbuhan dari sektor ekonomi digital. Erick memperkirakan sektor tersebut tumbuh dalam lima sampai 10 tahun ke depan.
"Suka tidak suka ekonomi digital ke depan, lima sampai 10 tahun ke depan menjadi pertumbuhan yang harus Indonesia nikmati sebagai bangsa," ucapnya.
Diketahui, ekonomi China tumbuh hingga 18,3 persen pada kuartal I 2021. Angka ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tajam usai dihantam pandemi corona.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu adalah satu-satunya yang tumbuh positif pada 2020. Saat itu, pertumbuhan ekonomi China didukung oleh aktivitas industri dan ekspor yang lebih baik dari perkiraan ketika virus melanda pasar di seluruh dunia.
"Perekonomian nasional melakukan awal yang baik," kata juru bicara Biro Statistik Nasional Liu Aihua, dikutip dari AFP.