Telur Ayam Terancam Langka, Pasokan Defisit Bulan Depan
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah menuturkan ketersediaan telur ayam ras bulan depan berpotensi defisit sebanyak 23.780 ton.
Pasalnya, stok telur ayam di bulan depan diprediksi hanya sebanyak 454.540 ton sementara kebutuhannya mencapai 478.320 ton.
Oleh karena itu lah, peternak direkomendasikan meningkatkan produktivitas telur harian dan memperpanjang masa akhir sampai umur 95 minggu.
Kondisi telur ayam ras Mei 2021 berbanding terbalik dengan prakiraan bulan ini yang berpotensi surplus sebanyak 3.932 ton. Pasalnya, ketersediaan telur ayam ras mencapai 441.996 ton, sementara kebutuhannya sebesar 438.064 ton.
"Sekarang surplus malah kita meng-cutting (memangkas)," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Kamis (22/4).
Selain itu, daging ayam ras juga diprediksi mengalami surplus baik pada April maupun Mei.
Nasrullah menuturkan daging ayam ras bulan ini berpotensi surplus 69.775 ton, mengingat pasokannya mencapai 336.311 ton. Sementara kebutuhannya hanya sebanyak 266.536 ton.
Sedangkan bulan depan, daging ayam ras berpotensi surplus sebesar 53.122 ton karena ketersediaannya diprediksi sebesar 341.359 ton, padahal kebutuhannya hanya mencapai 288.237 ton.
"Sekarang kita punya stok banyak kalau mau dilakukan operasi pasar hasil pemotongan para pelaku usaha karena penurunan demand (permintaan) selama covid-19 ini," tuturnya.
Dengan melimpahnya pasokan daging ayam ras, tutur Nasrullah, maka masyarakat tak perlu khawatir akan terjadinya lonjakan harga.
Jika pun terjadi kenaikan harga tak wajar di pasar, ia menjamin pemerintah siap melakukan operasi pasar dengan mengeluarkan pasokan yang sudah ada.
"Dari kelebihan produksi kita hanya kurangi 70 persen kelebihannya. 30 persen kita simpan sebagai buffer. Untuk berjaga. Jadi kalau hitungan sebenarnya tidak ada kekurangan pasokan yang ada adalah kenaikan harga yang mungkin memanfaatkan momen puasa," pungkasnya.