Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengklaim penjualan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sebesar Rp824 miliar ke investor asal Hong Kong Kings Ring Ltd. menguntungkan PT Waskita Toll Road. Bahkan, keuntungan yang didapat ia klaim mencapai Rp367 miliar.
Ia menuturkan jalan tol tersebut dibeli dengan skema divestasi 30 persen saham Waskita Toll Road di PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT). Sebelum dijual, nilai 30 persen saham tersebut hanya Rp423 miliar dari total ekuitas sebesar Rp1,4 triliun.
"Porsinya Waskita itu mencapai 30 persen atau Rp423 miliar. Jadi kalau ditambah dengan biaya akuisisi dan sebagainya bagian (saham) dari Waskita Rp457 miliar," tuturnya kepada wartawan, Jumat (23/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, kata dia, transaksi penjualan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi bukan lah transaksi merugikan.
Memang, kata dia, pembangunan tol tersebut memakan biaya hingga Rp4,6 triliun. Namun, yang dihitung dalam skema skema privatisasi Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi adalah nilai asetnya.
"Capexnya Rp4,965 triliun, equitinya itu Rp1,4 triliun 100 persennya," ujarnya.
Dalam hal ini pihak swasta mengambil alih manajemen proyek jalan negara (BUMN) dalam jangka waktu tertentu, tetapi jalan tol masih tetap dimiliki negara.
"Jadi sebenarnya bukan lah Rp1,4 triliun punya Waskita dijual Rp842 miliar. Salah. Yang ada hanyalah hanya 30 persen dari Rp1,4 triliun itu equity bagiannya Waskita dan keuntungannya bisa mencapai Rp367 miliar," pungkasnya.