Optimisme Keputusan The Fed Angkat Rupiah ke Rp14.485
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.485 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (26/4) sore. Posisi tersebut menguat 0,28 persen dibandingkan perdagangan Jumat (23/4) sore di level Rp14.525 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.489 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.548 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,17 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen, dolar Taiwan menguat 0,71 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,42 persen.
Kemudian, rupee India menguat 0,37 persen, yuan China menguat 0,14 persen dan ringgit Malaysia menguat 0,21 persen. Hanya peso Filipina melemah dan bath Thailand yang terpantau melemah masing-masing 0,02 persen dan 0,11 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,14 persen, dolar Australia melemah 0,44 persen dan franc Swiss melen 0,03 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,08 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor masih meyakini bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan tetap melanjutkan kebijakan pelanggaran moneter dalam pertemuan Rabu (28/4) mendatang. Hal ini mendorong penguatan aset-aset berisiko termasuk rupiah hari ini.
"Keputusan The Fed, yang akan dijatuhkan pada hari Rabu, secara luas diperkirakan akan mempertahankan status quo. Namun, investor akan memantau jawaban Gubernur The Fed Jerome Powell apakah pasar tenaga kerja yang membaik dan vaksinasi covid-19 yang meningkat dapat menyebabkan penarikan pelonggaran moneter," ucapnya.
Sementara dari dalam negeri, tak ada sentimen khusus yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Vaksinasi yang masih terbatas membuat ekonomi Indonesia masih terjebak di zona resesi pada kuartal I 2021. Namun pada kuartal II 2021, ekonomi Indonesia diperkirakan sudah bisa tumbuh positif, sudah 'lulus' dari resesi.
"Tidak sekadar tumbuh, tetapi lumayan tinggi. Proyeksi diperkirakan berada di kisaran 6,9-7,8 persen," tuturnya. Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp14.465-14.520 per dolar AS.