Saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau KAEF menguat 1,5 persen ke posisi 2.700 pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (30/4).
Saham menguat berselang tak lama setelah Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi perseroan pada Kamis (29/4). Perombakan direksi diumumkan lewat risalah Rapat Umum Pemilik Saham Tahunan.
Walaupun perusahaan diterpa oleh kabar oknum petugas yang menggunakan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Medan, namun emiten terpantau selama empat hari berturut-turut mencetak kenaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Erick Thohir Rombak Direksi Kimia Farma |
Menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, kenaikan dikarenakan perseroan menebar dividen senilai Rp7,05 miliar.
Angka itu setara 40 persen dari total laba bersih perseroan di 2020 senilai Rp17,63 miliar. Selain itu, perusahaan juga berencana mengembangkan usaha mereka.
Biasanya, kata Hans, kalau ada dividen pelaku pasar cenderung memborong saham.
Selain itu, KAEF juga dinilai memiliki prospek yang bagus dalam jangka menengah hingga panjang ditopang oleh vaksin covid-19.
Untuk diketahui, KAEF merupakan anak usaha dari holding farmasi BUMN di bawah PT Bio Farma (Persero) yang ditunjuk sebagai distributor vaksin covid-19.
Soal oknum yang mencoreng nama Kimia Farma, Hans menyebut kejadian tidak mempengaruhi harga saham karena kejadian tidak berkaitan dengan kinerja fundamental perusahaan.
"Ini berkaitan dengan oknum bukan dari fundamental perusahaan dan hanya terjadi di satu titik," terangnya, Kamis (29/4).
Sebagai informasi, Erick merombak 'anak buahnya' di Kimia Farma pada RUPST perusahaan. Dengen perombakan itu, berikut adalah susunan komisaris dan direksi baru perseroan:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Abdul Kadir
- Komisaris: Dwi Ary Purnomo
- Komisaris: Subandi Sardjoko
- Komisaris Independen: Musthofa Fauzi
- Komisaris Independen: Kamelia Faisal
Lihat juga:THR PNS Sudah Cair Mulai 28-29 April |
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Verdi Budidarmo
- Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Lina Sari
- Direktur Pengembangan Bisnis: Imam Fathorrahman
- Direktur Produksi & Supply Chain: Andi Prazos
- Direktur Umum & Human Capital: Dharma Syahputra
(wel/agt)