Direktur Operasional II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan semua rel LRT Jabodebek sudah tersambung. Saat ini, perseroan tengah menyelesaikan pengerjaan depo LRT dan menjalankan tes fungsi atau testing and commissioning.
"Testing and commissioning penting karena ini adalah kereta yang pertama di Indonesia yang akan bergerak tanpa menggunakan masinis," ujarnya dalam acara Indonesia Muda Club, Jumat (30/4).
LRT Jabodebek sendiri memiliki tiga lintas layanan. Meliputi Cawang-Cibubur sepanjang 11 km, Cawang-Bekasi Timur 15 km, dan Cawang-Dukuh Atas 11-12 km, sehingga total panjang lintasan 44 km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami targetkan bisa beroperasi di Juli 2022," tuturnya.
Pundjung menuturkan kecepatan rata-rata LRT yakni 40 km per jam, dengan kecepatan maksimal yakni 80 km per jam. Nantinya, dalam satu rangkaian LRT terdiri dari enam gerbong dengan kapasitas 1.300 penumpang.
"Jadi, bayangkan berapa (pengendara) mobil yang bisa kami pindahkan dengan kereta ini. Padahal kita punya 31 rangkaian dan kami desain jarak antar kereta tiga menit," jelasnya.
Sementara itu, jam operasional LRT direncanakan mulai dari pukul 05:00 sampai dengan 22:00.
Dalam hal ini, gerbong LRT diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Sementara itu, PT KAI (Persero) akan bertindak sebagai operator kereta. Sedangkan, sistem persinyalan akan dikelola oleh PT Len Industri (Persero).
"Lisensi (sistem persinyalan) tetap dari luar dari Siemens, tapi yang mengerjakan semuanya dari Len," imbuhnya.
Pembangunan proyek infrastruktur ini dimulai sejak 2015 lalu oleh Adhi Karya selaku kontraktor. Total investasi untuk membangun konstruksi LRT Jabodebek sebesar Rp23,8 triliun.