Pemerintah Kaji Kenaikan Plafon KUR dari Rp500 Juta ke Rp20 M

CNN Indonesia
Kamis, 06 Mei 2021 16:58 WIB
Menkop UKM Teten Masduki menyebut bahwa pemerintah mengkaji kenaikan plafon KUR khusus dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar.
Menkop UKM Teten Masduki menyebut bahwa pemerintah mengkaji kenaikan plafon KUR khusus dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tengah mengkaji kenaikan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) lewat skema khusus dari Rp500 juta menjadi sebesar Rp20 miliar.

"Ini nanti diatur dalam KUR khusus, nanti impelementasinya masih kami bahas di Kemenko Perekonomian," terang Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara UMKM Milenial Summit 2021, Kamis (6/5).

Mengutip laman resmi Kemenko Perekonomian, skema KUR khusus diberikan kepada kelompok yang menggunakan mekanisme tanggung renteng, termasuk pengusaha pemula yang ikut dalam kelompok. KUR khusus dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KUR khusus ditujukan untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat. Misalnya, untuk membiayai peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, pembelian kapal bagi nelayan, penggemukkan ternak rakyat, dan lain sebagainya.

Ia mengatakan melalui pendanaan maksimal Rp20 miliar, UMKM diharapkan bisa mengembangkan usaha mereka. Sebab, dalam evaluasi Kemenkop UKM, pemberian KUR khusus maksimal Rp500 juta hanya cukup untuk membiayai modal kerja, namun belum mencakup pengembangan bisnis.

"Mereka tidak bisa memperluas kapasitas usahanya. Kalau Rp20 miliar dengan pendekatan inkubasi, penjaminan, saya kira ini akan disambut baik oleh pelaku UMKM untuk tingkatkan kapasitas usaha mereka," imbuhnya.

Teten juga mengatakan pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Kesepakatan ini diputuskan dalam rapat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pada Senin (3/5) kemarin.

Upaya-upaya tersebut, kata dia, bertujuan agar UMKM bisa naik kelas lewat bantuan pembiayaan dari pemerintah.

Ke depannya, pemerintah juga terus mendekatkan UMKM kepada akses pembiayaan perbankan.

Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), rasio kredit perbankan untuk UMKM ditargetkan mencapai lebih dari 30 persen dari total kredit bank pada 2024 mendatang. Teten meyakini target tersebut bisa dicapai melalui tambahan plafon KUR UMKM setiap tahunnya.

Upaya itu harus segera direalisasikan sebab porsi kredit bagi UMKM di Indonesia sudah tertinggal dengan negara tetangga.

Singapura misalnya, rasio penyaluran kredit bank kepada UMKM sebesar 34 persen dari total kredit, Malaysia 50 persen, Thailand di atas 50 persen, dan Korea Selatan mencapai 81 persen.

"Jadi, saya kira kita perlu untuk memperkuat akses pembiayaan supaya UMKM memiliki kesempatan untuk mengembangkan kapasitas bisnisnya, memperkuat daya saing produksinya, sehingga mereka bisa naik kelas. Kemudian, memperkuat struktur ekonomi kita," jelasnya.

Data Kemenko Perekonomian menyebutkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp38,67 triliun kepada 1,06 juta debitur per Februari 2021. Angka itu setara 15,29 persen dari plafon penyaluran KUR tahun ini senilai Rp253 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER