5 Jurus Cegah Kantong Jebol Saat Harga Pangan Naik di Lebaran
Bukan rahasia lagi, harga pangan senantiasa melambung pada periode Ramadan dan Lebaran. Kondisi ini hampir terjadi setiap tahun lantaran lonjakan permintaan pada periode tersebut.
Tengok saja, berdasarkan pantauan di Pusat Informasi Harga pangan Strategis (PIHPS) harga bahan pokok kerap kompak naik jelang Idulfitri. Kenaikan paling besar pada periode Ramadan dan Lebaran kali ini, sering terjadi pada komoditas cabai rawit merah.
Pada Kamis (6/5) rata-rata harga cabai rawit merah di seluruh pasar di Indonesia mencapai Rp66.150 per kilogram (kg). Harga tersebut naik Kamis (29/4) pekan lalu yang masih bertengger di harga Rp64.250 per kg.
Lihat juga:3 Tip Siapkan Duit 'Salam Tempel' Lebaran |
Kenaikan harga pangan ini tentunya memberatkan kantong masyarakat. Apalagi kebutuhan mereka juga bertambah pada Ramadan dan Lebaran. Belum lagi, tidak semua masyarakat mendapatkan dana tambahan dari Tunjangan Hari Raya (THR).
Lalu, bagaimana menyiasati agar kantong tidak jebol gara-gara kenaikan harga pangan? Berikut sejumlah tips dari perencana keuangan seperti dihimpun CNNIndonesia.com:
Rencanakan Lebaran
Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan setiap Muslim untuk merencanakan acara Lebaran. Dalam arti, harus ada prioritas dalam Lebaran baik agenda mudik, membeli baju baru, atau menyiapkan makanan untuk open house (menerima tamu).
Misalnya, sebuah keluarga ingin Lebaran di rumah saja karena tidak bisa mudik. Kemudian, mereka merencanakan open house. Maka, sebaiknya prioritas dana digunakan untuk mempersiapkan makanan.
"Jadi, kita mau Lebaran seperti apa itu juga penting. Apakah diutamakan ke makanan atau ke penampilan membeli baju baru," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/5).
Menurutnya, prioritas kebutuhan penting ditetapkan lantaran kebutuhan pada Ramadan dan Lebaran sangat banyak. Apabila semua kebutuhan itu dipenuhi tanpa perhitungan yang tepat, maka kantong bisa jadi kempes.
"Mendekati Lebaran orang punya banyak kebutuhan, jadi kita harus tahu yang diutamakan apa dulu," katanya.
Buat daftar dan anggaran belanja
Sementara itu, Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad menyarankan masyarakat khususnya para ibu-ibu untuk membuat daftar barang yang akan dibeli sebelum belanja ke pasar. Tak lupa, beserta anggarannya.
Hal itu mencegah belanja yang berlebih karena mengacu pada daftar belanja yang hendak dibeli. Sebab, bisa jadi ketika berbelanja kita tergoda membeli barang atau bahan pangan, namun sebetulnya tidak membutuhkan.
"Buat daftar belanja, urutkan berdasarkan prioritas. Beli yang prioritas dulu," katanya.