PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk atau BTPN ternyata memangkas karyawan hingga 5.500 orang untuk bertransformasi menjadi bank digital. Pemangkasan karyawan tersebut dilakukan melalui program pengunduran diri sukarela.
Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana mengungkap saat ini jumlah karyawan BTPN kurang lebih 7.400 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau sekitar 74 persen merupakan generasi milenial usia 25-39 tahun dan Gen Z usia 19-24 tahun.
"Karyawan kami awalnya 12 ribu, cabang kami awalnya 1.200. Hari ini, dengan digitalisasi 5.500 karyawan kami memilih karir yang lain, dan sampai hari ini saya cukup bersyukur semuanya kerja di tempat yang mereka inginkan atau menjadi pengusaha kecil-kecilan," ujarnya dalam LPPI Virtual Seminar #47: Human Capital Investment in Digital Era, pada Kamis (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, ia menuturkan manajemen BTPN melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan bahwa perseroan memutuskan untuk masuk ke industri bank digital. Pasalnya, transformasi menjadi bank digital harus dilakukan oleh BTPN agar bisa bertahan.
"Jadi, setelah sosialisasi itu terus kami sampaikan pada mereka ini adalah masa depan kita. Kalau kita ingin masuk ke arah sana tentunya kita harus berubah termasuk Anda semua, berubah kemampuan, cara kerja, pola pikir, dan sebagainya," imbuhnya.
Sosialisasi itu berlangsung pada kurun waktu 2016-2017. BTPN, lanjutnya, juga membuat program transformasi digital bagi para karyawan yakni Gemilang. Setelah keluar dari program tersebut, BTPN memberikan pilihan pada karyawan untuk tetap bertahan bekerja di BTPN atau memilih karir lain.
"Bagi yang tidak merasa ini adalah hal yang mereka bisa kerjakan, kami berikan pilihan pada mereka. Ada yang mau pensiun, ada juga yang ingin coba karir beda, dan kami berikan dukungan sepenuhnya. Jadi, waktu itu ada program untuk mengundurkan diri sukarela," terangnya.