Adaptif di Masa Pandemi, SBI Catat Laba Rp156 M

Solusi Bangun Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Mei 2021 11:24 WIB
Layanan yang prima serta jaringan distribusi yang luas berkat sinergi dengan SIG, terus memberikan SBI peluang-peluang terbaru dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mencatatkan capaian positif pada periode kuartal I tahun 2021, setelah melalui proses adaptasi akibat pandemi selama 12 bulan.

Secara umum, dunia usaha kembali menggeliat sejak awal tahun ini. Demikian juga untuk industri pasar semen, yang lambat laun membaik seiring peningkatan konsumsi sektor ritel dan ekspor, khususnya pada Maret 2021.

Dengan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan yang meningkat 17,90 persen menjadi Rp349 miliar pada kuartal I/2021 ini, SBI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp156 miliar, atau naik 129,41 persen dari periode yang sama tahun lalu. Konsumsi pasar semen domestik di kuartal I/2021 juga naik 1,72 persen menjadi 14,8 juta ton, sedangkan pasar ekspor mengalami kenaikan lebih signifikan hingga 135,49 persen menjadi 3,3 juta ton.

Presiden Direktur SBI Aulia Mulki Oemar mengatakan, pihaknya terus berfokus pada sinergi dengan Semen Indonesia Group (SIG) yang diakui berhasil mempertahankan kinerja prima di tengah pandemi dan musim penghujan. Salah satu buktinya, peningkatan volume penjualan yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 4,02 persen menjadi Rp2,56 triliun daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,46 triliun.

"Ketahanan operasional kami pada masa-masa sulit seperti sekarang ini, dibangun dari kemampuan beradaptasi untuk menghadapi berbagai perubahan sehingga mencapai pertumbuhan yang kami harapkan," kata Aulia Mulki.

Solusi inovatif perkerasan beton tipis dan tahan lama untuk lapisan permukaan jalur TransJakarta koridor 13 dengan menggunakan TopCrete. (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia)

Raihan yang lebih baik juga ditunjukkan lewat peningkatan volume penjualan semen dan terak sebesar 10,96 persen menjadi 3,2 juta ton dari catatan 2,8 juta ton dalam periode yang sama tahun lalu. Sementara itu volume penjualan semen dan terak domestik naik 4,75 persen, dengan kenaikan volume penjualan ekspor sebesar 64,01 persen.

Peningkatan volume penjualan itu memberi kontribusi terhadap pendapatan perusahaan menjadi sebesar Rp2,56 triliun, naik 4,02 persen dari tahun lalu yang tercatat Rp2,46 triliun. Di sisi lain, penurunan harga jual rata-rata per ton ekspor yang terdampak pandemi dan penguatan nilai rupiah menyebabkan laba kotor ikut turun -1,35 persen menjadi Rp657 miliar dibandingkan tahun 2020.

Aulia Mulki menjelaskan, program-program efisiensi dan sinergi yang dilakukan perusahaan mendukung peningkatan EBITDA sampai 40,60 persen menjadi Rp561 miliar dibandingkan pada kuartal I/2020.

"Kami akan terus fokus menghadirkan produk dan solusi inovatif untuk beradaptasi dengan dinamika kebutuhan pasar yang ada. Meski program vaksinasi sudah mulai berjalan, namun proses adaptasi dan tetap disiplin pada protokol kesehatan, tak mengenal kata henti. Kondisi ekonomi dan industri semen di Indonesia yang masih mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19, serta semakin ketatnya persaingan, membuat SBI harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan," tutur Aulia Mulki.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK