PT BNI (Persero) Tbk menjamin karyawannya tidak akan terdampak penutupan 96 kantor cabang. Manajemen hanya akan memindahkan karyawan di kantor cabang terdampak ke kantor atau divisi lain yang sesuai dengan kompetensi.
"Bagi karyawan yang outlet-nya ditutup, maka akan dipindahtugaskan ke outlet terdekat atau dialihfungsikan sesuai kompetensinya," terang Corporate Secretary BNI Mucharom kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/5).
Dia menyebut rencana penutupan tersebut tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI tahun ini dengan memperhatikan kebutuhan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:BNI Bakal Tutup 96 Kantor Cabang Tahun Ini |
BNI, lanjutnya, mulai mengoptimalkan layanan digital, sehingga mengharuskan perseroan melakukan pemetaan ulang terhadap jaringan kantor yang dimiliki.
"Pemetaan ulang dilakukan dengan penggabungan cabang/outlet yang berdekatan, sehingga dapat lebih optimal. Strategi tersebut merupakan bagian dari pengembangan digitalisasi BNI," bebernya.
Secara umum, ia mengatakan rencana penutupan atau relokasi suatu outlet didasarkan pada kondisi bisnis, kebutuhan nasabah, perkembangan layanan digital, rencana jangka panjang perusahaan.
Penutupan outlet tersebut, menurut Mucharom, termasuk kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, dan paymet point.
Dia turut memastikan penutupan gerai tidak akan memengaruhi kebutuhan nasabah karena nasabah tetap dilayani dengan layanan daring, seperti mobile banking, mesin BNI Sonic, ATM maupun CRM BNI.
"Pada Maret 2021, total jaringan kantor BNI mencapai 2.233. Optimalisasi jaringan kantor dan shifting (perpindahan) layanan ke digital dapat menciptakan efisiensi yang sangat besar dari sisi biaya," imbuh dia.
BNI mengumumkan bakal menutup sebanyak 96 kantor cabang atau outletnya. Keputusan diambil seiring melesatnya transaksi digital.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir menyebut hampir 80 persen volume transaksi dilakukan secara digital, sehingga tinggal sedikit orang yang masih berinteraksi langsung.
Ronny menjelaskan transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang kian menurun. Satu teller yang biasanya melakukan 150-200 transaksi, kini telah berkurang hampir 60 persennya.