Aset kripto Ethereum mencetak rekor harga tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ATH) sekitar Rp61,7 juta pada Selasa (10/5). Artinya, harga melesat dua kali lipat dalam kurun waktu satu bulan.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan hampir setiap hari harga Ethereum naik. Dalam beberapa waktu terakhir, harga ethereum harga turun beberapa kali dan itu pun sedikit.
Pada awal April 2021, Ethereum hanya Rp30 juta per keping. Selang beberapa hari naik menjadi Rp40 juta dan akhir bulan yang sama meningkat menjadi Rp50 jutaan hingga akhirnya menembus Rp60 juta-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ethereum sudah menembus 2 kali lipat dari harga ATH Rp30 juta. Kini, harganya sudah melewati Rp60 juta. Wajar bila kenaikannya fantastis karena Ethereum sedang ramai digunakan," kata Oscar dalam keterangan yang dikutip dari Antara.
Oscar menerangkan ethereum merupakan aset kripto yang memiliki fundamental yang menyediakan jaringan untuk melahirkan aset kripto baru dan proyek blockchain baru. Meski,sudah memiliki banyak pesaing, Ethereum tetap saja masih populer.
Menurut Oscar, kenaikan harga Ethereum tak lepas dari booming platform Decentralized Finance (DeFi) dan sistem pelelangan non-fungible token (NFT).
"Dua platform tersebut banyak menggunakan jaringan Ethereum. Bahkan, NFT banyak menggunakan aset kripto Ethereum dalam pembelian produk dan jasa yang dilelang," katanya
Jika dilihat dari awal tahun 2021, kenaikan Ethereum sekitar 6 kali lipat dari semula Rp10 juta, menurut dia, kenaikan itu lebih tinggi dari Bitcoin yang hanya sekitar 2 kali lipat. Bitcoin pada awal tahun hanya Rp400 juta dan saat ini Rp860 jutaan.
Oscar menyatakan menariknya, meski sudah di level tertinggi, Ethereum kemungkinan besar masih akan naik lagi. Terlebih Ethereum sedang melakukan upgrade atau berevolusi ke Ethereum 2.0. Ethereum akan melakukan banyak pembenahan.
"Selain itu, juga ada upgrade EIP-1159 yang akan terjadi pertengahan tahun ini. Ethereum akan melakukan burn atau pembakaran untuk mengurangi pasokan maksimalnya di masa mendatang," katanya.
Menurut Oscar, tahun ini merupakan masa altcoin season dimana altcoin kemungkinan besar akan meningkat drastis pada tahun ini mengingat ekosistem blockchain yang terus berkembang.
Sebelumnya, CEO Tesla dan pendukung uang kripto Elon Musk mengingatkan investasi pada uang kripto harus dilakukan dengan hati-hati. Sama seperti investasi lainnya, aset kripto berisiko dengan fluktuasi harga yang tinggi.
"Mata uang kripto menjanjikan, tapi tolong berinvestasi dengan hati-hati!," ujar Musk dalam cuitan akun Twitter @elonmusk beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, di Indonesia, aset kripto seperti Ethereum dilarang sebagai alat pembayaran. Hal itu sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran yang mengatur transaksi pembayaran wajib menggunakan rupiah.
Kendati demikian, perdagangannya tetap bisa dilakukan sebagai komoditas dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).